BKKBN JABAR DAN IBI BERSINERGI UNTUK PERCEPATAN PROGRAM KB
Bandung.SJN.Com
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd melakukan Penutupan Bhakti IBI 2017 Dan Pencanangan Bhakti IBI Tahun 2018 Tingkat Provinsi Jawa Barat dengan Tema Penguatan Kemitraan Peningkatan Pelayanan KB MKJP Melalui Bhakti IBI Tahun 2018, diadakan di Hotel De Paviiljoen Bandung,, Selasa (17/4/2018). Dihadiri Ketua IBI Jawa Barat Hj. Mien Ratminah, AMKEB, SKM. Kabid KBKR BKKBN Jawa Barat Rakhmat Mulkan, serta IBI dari 27 Kab/Kota se Jwa Barat.
Dalam sambutannya Teguh menegaskan bahwa berkat kerja keras kita semua selama 5 tahun terakhir telah mampu menurunkan angka fertilitas di Jabar . Hasil SDKI 2017, TFR Jabar saat ini berada pada posisi angka 2,4.Angka tersebut menurun setelah selama 10 Tahun stagnant pada angka TFR 2,6.
Kondisi tersebut sering dengan meningkatnya kesertaan ber KBdi Jawa Barat dan semakin meningkatnya rata-rata usia kawin pertama Jawa Barat. Hasil SDKI menunjukan data sebagai berikut : Th 2002 TFR 2,6, CPR 57,5% dan UKP 17,8 th, Tahun 2007 TFR 2,6 CPR 60,3% dan UKP 18,8 th, Th 2017 TFR 2,4, CPR 63,8 % dan UKP 20 th. RPJMN 2015-2019 ujarnya.
Penurunan fertilitas tersebut tentu belum menjawab target TFR yang disepakati dalam dokumen perencanaan RPJMN 2015-2019. Sasaran yanh harus dicapai pada th 2017, semestinya 2,31 dan 2, 28 pada. akhir tahun 2019.
Selain fertilitas , masih terdapat indicator-indikator yang perlu kerja keras agar tercapai dengan baik pada akhir 2019 antara lain, Unmet Need 9,91%, DCR 24,6, MKJP 23, 5%, ASFR 15-19, 38/1000 kelahiran , KTD 6,6%.
Dalam pelaksanaan Program KKBPK kita masih dihadapkan yang bersumber dari struktur penduduk di Jawa Barat, antara lain : 1. Penduduk usia 0-9 tahun (Balita dan Anak ) yang berjumlah 8.736,879 ( 18,7 % dari populasi yang ada yaitu sebesar (46.709,6 juta), 2. Penduduk usia 10-24 tahun (remaja) yang berjumlah 12,535.838 (26.85) 3. Penduduk usia 60 tahun ke atas (lansia) yang berjumlah 3.538.749 (7,6%).
Program KKBPK harus digalakkan kembali agar manfaatnya lebih dirasakan oleh keluarga dan masyarakat manfaat besar program KB harus dipahami dan dirasakan oleh masyarakat, yaitu : 1. Kesejahteraan keluarga dan masyarakat, 2. Kesejahteraan Ibu dan Anak, 3. Mewujudkan SDM yang berkualitas (karakter dan kompeten) 4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk ujarnya.
Kita juga masih dihadapkan pada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan KB-KR, antara lain 1. Pembiayaan pelayanan KB pengklaiman pelayanan KB melalui BPJS Kesehatan, Perda Retribusi 2. Kompetensi provider 3. Rendahnya informed choicse 4. Disribusi Alokan kepada BPM (Badan Praktek Mandiri).
Pada Rakorda Program KKBPK yang mengangkat isu dan membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak termasuk termasuk jajaran IBI yaitu tentang integritasi lintas sektor dalam Kampung KB
Kampung KB dikembangkan sebagai upaya untuk menggelorakan program Kb agar manfaatnya lebih dirasakan oleh masyarakat.terutama mereka yang berda di wilyah –wilayah tertinggal, kumuh, pinggiran padat penduduk dan wilayah miskin.Dengan adanya program-program terpadu di Kampung KB . Kelurga-kelurga dan masyarakat yang tertinggal di wilayah tersebut secara bertahap akan hidup bahagia dan sejahtera,
Selain Integrasi Kampung KB dalam rakorda program KKBPK juga mengangkat isu tentang Stunting pada tahun 2017, angka stunting di Jawa Barat mencapai 29, 2 persen . Jawa Barat terdapat 1.300 Desa dan 13 Kabupaten Wilayah Stunting.
Stunting adalah sebuh gambaran buruknya pemenuhan gizi pada baduta dan permasalahan lingkungan yang tidak sehat, serta lemahnya kepedulian keluarga dalam melaksanakan pola asuh anaknya.
Melalui Bhakti IBI Tahun 2018 ini diharapkan dapat memperkuat Kampung-Kampung KB untuk memberikan pelayanan terbaik, tuntas dan berkualitas kepada keluarga-keluarga dan masyarakat yang ada di Kampung KB termasuk dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting .
BKKBN menyampaikan selamat kepada anggota IBI dan para Pengurus Cabang yang telah meraih prestasi terbaik selam Tahun 2017.Prestasi ini adalah hasil dari kerja Keras dan kemitraan yang baik dari pengurus cabang IBI dan OPD KB Kab/Kota . Untuk itu Kami sampikan juga selamat kepada OPD KB Kab/Kota yang mempunyai capaian MKJP terbanyak khususnya IUD dan Implant .Adapun juara sebagai berikut : Pengurus Cabang IBI Kabupaten Bogor JuaraI, Kota Banjar Juara II, Kabupaten Pangandaran Juara III, Juara OPD KB yaitu Kota Bnajar Juara I, Kota Tasikmalaya juara II, Kota Bandung Juara III
Kami mengharapkan kepada seluruh Jajaran Dinas Dalduk KB dan mitra kerja diseluruh Kab/Kota terus memperkuat kemitraan dengan IBI di wilayah masing-masing untuk mensukseskan program KKBPK Jawa Barat pungkasnya.(Diah)