Perlu Sosialisasi Dan Edukasi Program KB Secara Intensif.
Bandung,SJN.Com
Ketua IBI Jawa Barat Mien Ratminah mengatakan, kendala partisipasi KB di Jabar yang belum mencapai angka ideal dikarenakan kurangnya pendidikan perempuan di Jabar yang masih rata-rata rendah. Pengetahuan nperempuan tentang kesehatan, hak-hak reproduksi tidak diketahui banyak khususnya di daerah pedesaan .Sebab hak-hak reproduksi tidak diketahui banyak perempuan akibat pendidikan rendah yaitu masih banyak dikotomi. Hal ini dikatakan Mien Ratminah saat menghadiri acara Penguatan Kemitraan Dalam Peningkatan Pelayanan KB MKJP Melalui Bhakti IBI tahun 208 ( Penutupan Bhakti IbI Tahun 2017 Dan Pencanangan Bhakti IBI Tahun 208)beberapa waktu lalu.
Mien menuturkan “Misalnya ingin ibu yang ingin ber-KB tetapi tidak diperbolehkan oleh suaminya, jadi perempuan tersebut tidak jadi ber-KB. Padahal itu hak itu hak individu perempuan tersebut ujar Mien . Selain itu , masyarakat desa masih banyak mitos-mitos yang salah soal ber-KB masih menjadi kendala klasik yang dihadapi IBI, sehingga perlu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai Program KB secara intensif.
Lebih lanjut Mien berharap instansi terkait ikut meningkatkan pendidikan bagi perempuan karena bukan saja bagi perempuan itu sxendiri, tetapi bagi anaknya kelak, keluarganya dan sesame perempuan lainnya tegasnya.
Dalam hal ini IBI merekomendasikan kepada pemerintah agar lebih bisa berpihak terhadap akses pendidikan bagi perempuan dan pemerintahpun diharapkan kebijakan anggran yang disusun harus lebih pro terhadap kepentingan perempuan.
Sementara itu Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat Teguh Santoso mengatakan permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan KB adalah pembiayaan dimana pengklaiman pelayanan KB melalui BPJS masih sulit tandasnya.(dh)