Megaproyek Pelabuhan Patimban Ditargetkan Rampung 2027
Subang.SJN Com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus mendorong rencana pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang ditargetkan rampung 2027. Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Mochamad Iriawan saat meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Rabu (11/7/2018).
Pj Gubernur yang akrab disapa Iwan itu memaparkan, pembangunan Pelabuhan Patimban akan terbagi menjadi beberapa tahapan. Dia mencontohkan, pada tahap 1 fase pertama, Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta area terminal peti kemas berukuran 420×35 meter.
“Total panjang dermaga sendiri secara keseluruhan tahap 1, 2, dan 3 nantinya akan mencapai 432.000 meter serta kedalaman perairan -10 m LWS (low water spring),” papar Iwan.
Untuk lapangan peti kemas, secara keseluruhan akan memiliki luas 35 hektare dengan kapasitas mencapai 250.000 twenty-foot equivalent unit (TEUs) dari total kapasitas tahap 1 sebesar 3,75 juta TEUs.
Di tahap 1 fase kedua, lanjut Iwan, akan dikembangkan terminal kendaraan hingga 690 meter, sedangkan terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas hingga 1.740×35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 432.000 meter.
Kedalamannya sendiri akan ditambah menjadi -14 m LWS. Khusus untuk lapangan peti kemas, kata Iwan, luasnya ditambah menjadi 66 hektare dengan kapasitas 3,5 juta TEUs. Secara total, Pelabuhan Patimban direncanakan memiliki kapasitas sebesar 7.5 juta TEUs peti kemas dan 600.000 CBU kendaraan. “Tahapan- tahapan tersebut diperkirakan selesai 2027.”
Sementara itu, berdasarkan hasil kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Jepang, ada beberapa infrastruktur pendukung yang perlu disiapkan sebelum kegiatan konstruksi pelabuhan dimulai.
Menurut Iwan, salah satu di antaranya adalah pembangunan akses utama dari jalan negara sebagai pintu masuk pelabuhan akan disiapkan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR).
Kemudian, penyiapan Jalan Tol Subang yang terintegrasi dengan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) oleh Kemen PU-PR.
“Juga akan disiapkan jalan kereta api dari Stasiun Pagaden Patimban,” ujar Iwan seraya mengatakan, feasibility study (FS) jalur kereta tersebut kini tengah dibuat oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Selain itu, akan dibangun pula jaringan listrik SUTET sebesar 500 KV Cirebon-Bekasi melalui Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang serta pembangunan sistem penyediaan air minum oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Subang dengan anggaran hingga Rp83,694 miliar. “Pembiayaan akan didukung oleh pemerintah pusat,” katanya.
“Terakhir dan terpenting, yakni pembangunan jaringan air limbah dan pengelolaan sampah oleh pengelola pelabuhan bekerja sama dengan stakeholder terkait.”
Guna mencapai target realisasi pembangunan Pelabuhan Patimban tersebut, Iwan mengaku telah memerintahkan pejabat terkait untuk segera melakukan langkah-langkah sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya masing-masing. “Sekarang kita tengah menyiapkan pembebasan lahan, biayanya cukup besar Rp800 miliar. Uangnya sudah ada, tinggal kita komunikasikan dengan masyarakat setempat.”
Diketahui, rencana pembangunan sarana penunjang dan jalan akses Pelabuhan Patimban ditetapkan dengan kebutuhan lahan seluas sekitar 372 hektare di Kecamatan Pusakanagara yang meliputi Desa Patimban, Desa Kalentambo, Desa Gempol, Desa Pusakaratu, dan Desa Kotasari serta Desa Pusakajaya di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang.
Nilai investasi untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 fase pertama dan kedua mencapai Rp25 triliun dari total kebutuhan anggaran pembangunan Pelabuhan Patimban yang diproyeksikan mencapai Rp43 triliun.