Gubernur Ridwan Kamil Ingin Festival Film Bandung Naik Kelas
BANDUNG.SJN COM. -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan Festival Film Bandung (FFB) naik kelas ke level internasional dan dikenal masyarakat dunia.
Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, mengapresiasi FFB yang tahun ini kembali digelar di Bandung, tepatnya di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, setelah tahun lalu digelar di Jakarta.
Terlebih, kata Emil, Forum Film Bandung yang didirikan 1987 oleh para seniman, budayawan, wartawan, akademisi, dan praktisi film, tak pernah absen menyelenggarakan FFB setiap tahunnya. Tahun ini, FFB mengangkat tema ‘The Flower Power’.
“Tahun lalu, FFB malah di Jakarta, saya agak kecewa. Namanya juga Festival Film Bandung, jadi harus di Bandung,” ungkap Emil saat membuka FFB 2018, Sabtu (24/11/2018).
Emil menyatakan, Pemprov Jabar bertekad menjadikan FFB sebagai program unggulan setiap tahunnya. Bahkan, Emil bertekad menjadikan FFB sebagai top of mind industri film di Indonesia.
“Insya Allah, mulai tahun depan secara permanen harus terus di Bandung dengan dukungan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tegasnya.
Emil pun berjanji mendukung produksi film di Jabar dengan harapan film dapat menjadi alat yang ampuh dalam mempromosikan potensi yang dimiliki Jabar, khususnya di bidang pariwisata.
“Saya adalah penggemar film, saya pendukung. Kalau ada produksi saya bantu perizinan. Contoh, kalau ada kesulitan saya turun, saya beresin langsung. Di luar itu 5 detik 10 detik saya main jadi cameo, hanya menunjukkan supporting aja, bukan mau jadi profesi,” tuturnya.
Emil menekankan, di usia yang sudah menginjak 31 tahun, FFB sudah seharusnya naik kelas ke level dunia sejalan dengan visi dan misi Jabar sebagai provinsi pariwisata.
“Di usianya yang panjang ini, FFB sudah seharusnya naik kelas ke level internasional. Deal-nya saya permudah urusan perizinan syutingnya, tapi tolong promosikan pariwisata-pariwisata di Jabar,” tandas Emil.
Pada gelaran FFB tahun ini, para juri telah menganalisa sekitar 137 film yang meramaikan dunia perfilman Tanah Air dan terpilih lima nominasi di setiap kategori penghargaan.
Selain itu, ada pula penganugerahan khusus untuk film bermuatan lokal dan sejumlah film impor yang jadi favorit masyarakat Indonesia.
Lebih spesial, yaitu penghargaan Life Time Achievment sebagai wujud penghargaan atas jasa dan pengabdian insan perfilman yang dianugerahkan kepada Ade Irawan dan Berry Prima.(hms)