Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Jabar 2018
BANDUNG.SJN COM. -Pemprov Jawa Barat akan menggelar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Jabar 2018 untuk mempererat tali silaturahmi antarsantri di Jabar. Melalui MQK, silaturahmi antarsantri diharapkan semakin baik.
“Karena pesantren di Jawa Barat ada yang tidak kenal antara satu pesantren dengan yang lainnya. Banyak pesantren, mohon maaf, tidak membangun komunikasi antarpesantren dan ada pesantren yang tertutup dengan pesantren lain,” kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (6/12/2018).
Selain meningkatkan jalinan silaturahmi, ujar Uu, MQK yang meliputi lomba membaca dan menghapal kitab serta lomba pidato berbahasa Indonesia ini juga diharapkan mampu melatih keberanian para santri untuk tampil di muka umum. Menurut dia, keberanian tampil di muka umum mutlak harus dimiliki oleh setiap santri.
“Kami pun ingin menyiapkan generasi muda yang memiliki iman dan takwa dengan pendidikan karakter sebagai akselerasi visi misi Jabar, yakni Jabar Juara Lahir Batin,” tutur mantan Bupati Tasikmalaya ini.
Uu menuturkan, MQK juga memiliki tujuan yang lebih luas, yakni menyatukan santri di Jabar di tengah situasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Uu khawatir, situasi politik saat ini menimbulkan potensi perpecahan, khususnya di kalangan santri.
“Saya agak sedikit khawatir, saya tahu persis dengan adanya event-event politik, dimulai dari pilgub (pemilihan gubernur Jabar) kemarin, termasuk pilpres (pemilihan presiden) hari ini, ada kecenderungan pesantren kelompok sana pesantren kelompok sini,” tutur Uu.
“Saya tidak mau (terpecah belah), pesantren kan satu tujuannya tiada lain sebagai benteng akidah, pilar moral bangsa. Tujuannya sama, kenapa dibedakan dengan warna politik?” ungkap dia.
Uu menambahkan, MQK juga sejalan dengan program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana masyarakat Indonesia diharapkan memiliki karakter yang akhlakul karimah dan berbudi pekerti.
“Nah karakter itu bersumber pada ketakwaan dan keimanan. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi salah satu daya dorong untuk suksesnya Nawacita,” tandas Uu.
Kepala Seksi Sistem Informasi Badan Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kantor Wilayah (Kamil) Kementerian Agaman (Kemenag) Jabar Wildan Taufik mengatakan, lomba ini dijadwalkan digelar di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, 10-13 Desember 2018 dengan hadiah kendaraan roda empat, roda tiga, dan roda dua serta umrah dan uang kadeudeuh.
“Sudah 15 pesantren yang mendaftar dan puluhan pesantren lainnya akan mendaftar. Antusiasmenya cukup besar hingga kami memperpanjang waktu pendaftaran,” kata Wildan.(hms)