PEMPROV JABAR BERKOMITMEN TINGKATKAN KONEKTIVITAS
BANDUNG.SJN COM.-Pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki komitmen terhadap infrastruktur terutama jalan-jalan yang menghubungkan satu daerah ke daerah lain dengan kata lain konektivitas terus di tingkatkan .
Pada periode gubernur Aher kemantapan jalan di Jabar sudah bagus,saat ini periode Emil kemantapan jalan provinsi di Jawa Barat tercatat mencapai 98,9 persen pada akhir 2018, tapi tingkat konektivitasnya tidak lebih dari 50 persen.
Untuk itu di kepemimpinan pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) Pemerintah Provinsi Jabar pun berupaya meningkatkan konektivitasnya menjadi 60 persen sampai 2023 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) .
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar, A Koswara, mengatakan kemantapan jalan hanya bagian dari indikator konektivitas jalan.Karenanya untuk meningkatkan angka konektivitas, tidak hanya jalan milik provinsi yang diperhatikan kuantitas dan kualitasnya, tapi juga jalan kabupaten atau kota,Koswara dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di halaman parkir timur Gedung Sate, Kamis (21/3/2019).
Koswara mencontohkan, antara kota A dengan kota B misalkan terhubung oleh 10 ruas jalan. Namun, jalan yang berkondisi baik hanya dua ruas jalan yang merupakan jalan provinsi dan nasional, sedangkan delapan jalan lainnya terlalu sempit atau berkualitas buruk. Biasanya jalan ini berstatus jalan kabupaten atau desa.
Menurutnya di beberapa kabupaten di Jabar, ada dua buah kecamatan yang letaknya berdampingan, tetapi harus mengakses jalan melalui kecamatan bahkan kabupaten lainnya dulu untuk bisa terkoneksi.Contohnya, di Kabupaten Garut, warga Singajaya harus memutar melewati Cikajang dan Cisompet lebih dulu untuk sampai Pameungpeuk lewat jalan berkualitas baik. Warga Garut Kota pun masih banyak yang melewati Kabupaten Bandung untuk mencapai Cisewu yang masih Kabupaten Garut.
“Maka jalan ini nilai konektivitasnya sedikit. Masalahnya di Jabar, database mengenai konektivitas jalan ini belum lengkap. Kita sedang menyiapkan big data mengenai semua jalan. Tidak hanya jalan nasional dan provinsi, tapi jalan kabupaten dan kota,” katanya.
Jabar selatan, katanya, menjadi perhatian khusus dalam meningkatkan konektivitas tersebut.Konektivitas di Jabar selatan tidak sebaik di kawasan tengah dan utara karena memang awalnya pengembangan di selatan Jabar sebagian besar ditujukan untuk pariwisata dan hutan lindung.
Pada 2019 di Jabar terdapat jalan nasional sepanjang 1.789 kilometer, Jalan provinsi sepanjang 2.360 kilometer, dan jalan milik kabupaten dan kota sepanjang 32.438 kilometer. Kegiatan fisik dan pengawasan di 6 UPTD pengelola jalan dan jembatan Jabar pada 2019 mencapai 102 paket pengerjaan.
Pagu anggaran untuk peningkatan jalan dan jembatan milik provinsi mencapai Rp 242 miliar, rehabilitasi Rp 617 miliar, dan pengerjaan fisik total Rp 860 miliar.
Pada acara Jabar Punya Informasi ke-18 ini selain menghadirkan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar, A Koswara juga Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jabar, Eddy Nasution serta Dosen Teknik Sipil Istitut Teknologi Bandung,Eri Susanto