DP3AKB Jabar Berikan Motivasi Peningkatan Kapasitas Kepimpinan Lurah / Kepala Desa Se-Jabar
SUMEDANG.SJN COM,-Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat mengadakan acara Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Lurah/Kepala Desa Perempuan Jawa Barat 2019.
Acara diadakan di Hotel Khatulistiwa Jatinangor Kabupaten Sumedang.Rabu (8/5/2019). Dengan Menghadirkan Berbagai Narasumber diantaranya Asdep KG Bidang Polhukhankam KPPA RI.DR.Drs.A.Darsono,M.Si. dengan materi Partisipasi Perempuan Dalam Penyelengaraan Pemerintah Desa dan Pembangunan Kelurahan. Narasumber Reserce Kriminal Umum Polda Jabar dengan materi Kasus Kekerasaan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Penanganannya.Narasumber Dr.Sri Masihah M.Si Materi Perlindungan Psikologis pada anak berhadapan dengan hukum. Narasumber Dr.Erhamwida, M.Pd Materi Pengarustamaan Gender di Jawa Barat.
Dalam sambutannya Kepala DP3AKB Jabar Ir.Poppy Sophia Bakur,M.EP yang dibacakan oleh Plt Sekdis DP3AKB Jabar Dr.Hj.Neny Alyani,M.Pd.MSi menuturkan bahwa Pemprov Jabar dalam konteks pemberdayaan perempuan mengharapkan DP3AKB berperan diberbagai aspek pembangunan baik dalam kehidupan berkeluarga,bermasyarakat berbangsa dan bernegara sebagai kerangka kesetaraan dan keadilan gender yang harmonis dan proporsional antara laki-laki dan perempuan ujarnya.
Kondisi Umum Jawa Barat tentang Pemberdayaan perempuan menunjukan bahwa posisi dan kondisi penduduk sebagai komponen pelaku pembangunan relatif bias gender di berbagai sektor terdapat perbedaan-perbedaan posisi,peran dan keterlibatan antara laki-laki dan perempuan masih ada anggapan bahwa perempuan belum mampu untuk berpartisipasi dalam pembangunan sehingga berakibat ketinggalan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan khususnya pendidikan, kesehatan,daya beli, politik dan ketenagakerjaan.
Untuk Perempuan yang menduduki jabatan publik masih terdapat ketimpangan yang signifikan khususnya untuk jabatan Lurah/Kepala Desa Perempuan di Jawa Barat.Dari 644 Kelurahan hanya 43 Lurah Perempuan dan dari jumlah 5.312 Desa yang menjadi Kepala Desa Perempuan hanya 231 ujarnya.
Lebih lanjut Neny Alyani menegaskan bahwa Perempuan harus melek politik dan mampu mengamati lingkungan sekitar.Cermati Hukum dan perundang-undangan yang ada masih bias gender. Diharapkan para Lurah/Kepala Desa agar memiliki empati terhadap warga masyarakat yangvtelah mempercayakan kepimpinan kepadanya.Mereka memilih Lurah/Kepala Desa agar mampu memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak pungkasnya.(die)