Komitmen Pemprov Kembangkan Transportasi Publik di Jawa Barat
BEKASI.SJN COM,-Pemprov Jawa Barat terus berusaha menata dunia transportasinya nih TemanBaik. Berbagai transportasi massal sedang disiapkan agar jadi penuntas solusi kemacetan di berbagai daerah di Jawa Barat.
“Untuk (kawasan) metropolitan kita terus kembangkan yang namanya transportasi massal, baik bus maupun LRT yang sudah diproses dalam lelang-lelang investasinya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, di masa kepemimpinan kami, inovasi itu juga bisa hadir,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Jawa Barat di Plaza Pemda Kabupaten Bekasi, Kamis (19/9/2019).
Jalur-jalur baru termasuk reaktivasi jalur kereta api lama juga terus diupayakan. Sehingga, secara perlahan akan banyak hadir transportasi massal di Jawa Barat. Sebab, semakin lama, transportasi dengan mengandalkan kendaraan pribadi akan semakin menuai masalah. Kemacetan akan terus terjadi.
“Dalam teori tata kota, tata wilayah, kalau kita hanya mengandalkan pergerakan dengan kendaraan pribadi, kita hanya menunggu beban masalah itu akhirnya mencapai puncak. Jalan dilebarkan lagi nanti macet lagi, dilebarkan lagi dalam suatu titik macet lagi,” ungkap Emil, sapaan akrabnya.
Ia pun mengajak publik untuk mendukung hadirnya transportasi massal. Tapi, di saat yang sama, publik juga harus beralih ke transportasi massal dan tak lagi mengandalkan kendaraan pribadi.
“Di semua negara maju bisa kita saksikan 60-70 persen warganya naik transportasi publik, 30 persen kendraan pribadi. Hari ini di Indonesia masih terbalik, mayoritas masih menggunakan kendraan pribadi, minoritas menggunakan transportasi publik. Mudah-mudahan nanti bisa kita balikkan,” jelasnya.
Untuk menghadirkan transportasi massal di kabupaten/kota se-Jawa Barat, ia mengajak para bupati dan wali kota tak lagi mengandalkan APBD. Ia meminta mereka untuk melakukan pembangunan bekerjasama dengan pihak swasta. Skema pembiayaannya bisa berupa pinjaman yang dibayar berkala atau beragam skema lainnya.
“Saya ingatkan bahwa membangun Jawa Barat harus menggunakan teori kolaborasi. APBD menurut teori hanya sanggup membiayai 10 persen maksimal pembangunan yang ada di kota/kabupaten, sekian puluh persennya harus dicari dari non APBD. Di sinilah kita butuhkan proaktif government, para bupati-walikotanya semangat membangun kabupaten/kota tidak harus selalu dari APBD,” papar Emil.
Beragam inovasi pun tak akan berhenti dilahirkan Emil bersama Pemprov Jawa Barat loh TemanBaik. Harapannya, ke depan Jawa Barat diharapkan jadi provinsi dengan perhubungan terbaik di Indonesia. “Kami akan terus berinovasi sampai suatu hari Jawa Barat jadi yang terbaik (perhubungannya),” ucapnya.
Selain menghadirkan transportasi massal, Pemprov Jawa Barat saat ini juga terus berinovasi untuk melakukan beragam perbaikan. Salah satu fokusnya adalah menghadirkan keselamatan dalam bertransportasi. Sehingga, angka kecelakaan diharapkan bisa terus ditekan. Salah satunya akan menghadirkan jalan khusus untuk logistik.
Sementara dalam Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Jawa Barat itu, Emil mengungkap rasa bangganya. Sebab, tahun ini sebanyak delapan kabupaten/kota di Jawa Barat meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan. Yana Mulyana dari Dishub Kabupaten Bandung juga meraih penghargaan peringkat kedua pada pemilihan Adhiyaksa Teladan Tingkat Nasional.
“Saya ucapkan selamat untuk saudara Yayan Mulyana dari Kabupaten Bandung yang diberi penghargaan. Mudah-mudahan keteladanan yang level nasional ini bisa mengisnpirasi para pengabdi-pengabdi perhubungan di seluruh Jawa Barat,” ucap Emil.
Semangat Lakukan Perbaikan
Kadishub Jawa Barat Herry Antasari mengungkap makna penting di balik peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Jawa Barat tersebut. Semangat berlipat diharapkan hadir dalam benak seluruh elemen, khususnya dunia perhubungan.
“Hari Perhubungan ini harus kita pakai untuk jadi momentum perbaikan peningkatan pelayanan seperti yang tadi disampaikan Pak Gubernur dan kita mengampu (berusaha menghadirkan) sarana-prasarana juga keselamatan (di Jawa Barat),” ujar Herry.
Ia pun mengajak seluruh elemen dunia perhubungan se-Jawa Barat untuk bahu-membahu mewujudkan berbagai target. Ia juga mengajak pemerintah pusat untuk memiliki frekuensi atau cara pandang yang sama satu sama lain dengan Pemprov Jawa Barat dan pemerintah daerah di bawahnya.
Di saat yang sama, ia meminta masyarakat juga mendukung segala proses pembangunan di bidang transportasi dan perhubungan. Sebab, dalam setiap proses pembangunan selalu ada ekses atau dampak negatif yang dihadirkan.
“Memang akan banyak ekses-ekses permasalahan jangka pendek. Ibarat minum obat, membangun fly over macet di mana-mana, tapi nanti akan terasa manfatnya. Hal-hal seperti itu pasti terjadi dan mudah-mudahan dimaklumi masyarakat,” tutur Herry.