Selamat Jalan Mien Sugandhi, Perempuan Tangguh Peletak Fondasi Pemberdayaan Perempuan
JAKARTA.SJN COM,-Indonesia berduka kehilangan Mien Sugandhi, salah satu perempuan inspiratif nan tangguh peletak fondasi kuat pembangunan pemberdayaan perempuan. Almarhumah Mien Sugandhi (Siti Aminah binti Soeprapto Djojokusumo) yang pernah menjadi Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Periode 1993 – 1998, wafat di usia 85 tahun. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga berperan sebagai Inspektur Upacara memimpin prosesi pemakaman jenazah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta hari ini.
“Bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan, telah kehilangan seorang tokoh perempuan Indonesia terbaik pada usianya. Seorang Ibu pejuang hak-hak perempuan. Seorang pembela kemanusiaan yang tulus. Seorang Ibu dari keluarga panutan yang senantiasa memberikan inspirasi dan teladan bagi keluarganya maupun masyarakat Indonesia. Selain mengemban amanah sebagai Menteri Urusan Peranan Wanita di era Presiden Soeharto pada periode 1993 hingga 1998, beliaulah yang meletakkan fondasi kuat untuk pembangunan pemberdayaan perempuan dengan menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi Dunia Wanita Ke – 4 di Beijing pada Oktober 1995 yang menghasilkan Beijing Platform for Action (BPfA),” tutur Menteri Bintang.
Mien Sugandhi menghembuskan napas terakhir pada 5 Januari 2020 pukul 21.45 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Berdasarkan keterangan menantu Mien Sugandhi, R. Soeyono, Mien Sugandhi wafat karena sakit. Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada pihak RSPAD Gatot Soebroto, kerabat terdekat, dan Kemen PPPA atas penghormatan yang diberikan kepada Mien Sugandhi.
Menteri Bintang melanjutkan, Mien Sugandhi telah mengabdikan diri dalam perjuangan kaum perempuan sejak 1967 sebagai ketua Umum IKKH (Ikatan Kesejahteraan Keluarga Hankam), anggota DPR RI, Ketua DPP Golkar, dan Ketua Umum Kowani pada 1988 – 1993. Tidak hanya itu, Mien Sugandhi juga telah mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi baik di tingkat nasional dan internasional. Selain menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Dunia Wanita Ke – 4 di Beijing pada Oktober 1995, Mien Sugandhi juga menjadi Ketua Penyelenggara Konferensi Dunia para Menteri Negara-Negara Asia-Afrika dan Non-Blok di Beijing.
Kedua pertemuan penting tingkat internasional tersebut menjadi inspirasi bagi seluruh negara Asia-Afrika untuk melaksanakan strategi Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan. Saat ini, strategi tersebut telah dituangkan menjadi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Instruksi Presiden ini menjadi dasar dimulainya pembangunan gender di seluruh bidang pembangunan.
Sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, Gedung Kemen PPPA menjadi tempat persemayaman terakhir Mien Sugandhi. Kementerian ini menjadi salah satu saksi perjuangan Mien Sugandhi dalam membela hak-hak perempuan yang salah satunya melalui peningkatan derajat perempuan.
“Salah satu perempuan hebat Indonesia telah pergi, namun kenangan akan beliau akan tetap hidup di hati kita semua, di hati seluruh perempuan Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia yang mencintainya. Nama beliau akan terus harum dikenang, dan karyanya akan terus berarti dari generasi ke generasi. Selamat jalan Ibu Mien Sugandhi. Terima kasih atas jasa yang telah Ibu torehkan,” tutup Menteri Bintang.