DPRD Jabar Dorong Potensi Pariwisata Terus Maju
“Kami menyambut baik dengan adanya calender event ini sangat positif untuk sektor pariwisata yang multidimensi,” ujar Bedi di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (23/1/2020).
Dia menambahkan, sektor penjualan, hotel, dapat dimanfaatkan pariwisata dan seni budayapun turut terdorong. Sehingga, potensi ini daya tarik untuk datang ke Jawa Barat.
“Kami mensupport penuh, melakukan langkah koordinasi lintas bidang. Berkoordinasi dengan pemerintah desa misalnya. Dimanapun lokasinya dapat dijadikan lokasi wisata, selama pemerintah desa dan pihak terkait dapat bersinergi,” katanya.Hal serupa diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Cucu Sugyati. Menurut dia, event tersebut seiring dengan potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat. Sektor yang bisa dikembangkan khususnya bidang BUMD bisa berkolaborasi dengan yang lainnya. “Kami mensupport kegiatan yang membangun Jabar, potensi kekayaan alam yang luar biasa dengan adanya event ini justru dapat menarik para wisatawan. Bahkan, di targetkan wisatawan yang datang ke Jabar diatas 50 ribu,” ujar Cucu.
Dia mengharapkan, kegiatan event tersebut dapat lebih ditingkatkan. Terlebih even yang memprioritaskan untuk membangun sektor kreatif yang ada di Jabar.
“Apalagi kalau program kegiatan mengedepankan ekonomi kreatif,” tandasnya.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, peran strategis pariwisata dalam perekonomian negara diprediksi akan meningkat sebagai salah satu industri terbesar di dunia.Sosok Inspirational Leader di Asia Pasifik versi GovInsider Innovation Awards 2019 ini juga berujar, pariwisata berperan dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan kerja.
Untuk itu, diperlukan adanya pengelolaan event-event bernilai potensi wisata, termasuk dalam West Java Calendar of Event (CoE) and Festival 2020 yang di-launching Emil –sapaan Ridwan Kamil
CoE 2020 ini merupakan rangkuman event terbaik di Jabar yang diharapkan memenuhi standar 3C, yakni Creative Value (nilai kreativitas), Commercial Value (nilai komersil), serta CEO Commitment (komitmen kepala daerah dalam mengembangkan pariwisata daerahnya).
Adapun total event yang dilaksanakan pada 2020 berjumlah 167 event, terdiri dari 107 event kebudayaan, enam event musik, 23 event olahraga, lima event fashion, 10 event kuliner, serta 17 event ekshibisi.
“Orang itu berwisata ke Jawa Barat ada yang ingin melihat pemandangan alam yang indah, ada juga yang datang untuk berkegiatan di wisata buatan, ada juga yang datang karena festival,” kata Emil saat menyampaikan laporannya.
Emil pun berujar, 167 event festival yang masuk dalam CoE Jabar di 2020 merupakan event pilihan yang akan dijadikan festival unggulan. Festival-festival ini, katanya, akan mampu berkontribusi pada perputaran ekonomi hingga triliunan rupiah.
“Festival itu sebenarnya ada ribuan, dari mulai kelas RT di kampung dan sebagainya, tapi kita mendeklarasikan ada 167 festival yang akan dijadikan festival unggulan di Jawa Barat untuk menguatkan ekonomi pariwisata kita,” ujar Emil.
“(Festival) ini berkontribusi, nilainya nanti saya hitung, yang pasti (jumlahnya) triliunan rupiah datang dari perputaran ekonomi pariwisata ini,” tegasnya.
Dari 167 event festival di dalam CoE itu, terdapat lima event yang mendapat dukungan dan akan dipromosikan secara masif ke level dunia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) yakni Asia Afrika Festival 2020 (Bandung) Cap Go Meh (Bogor) Hardfest Pesona Jatigede (Sumedang), Festival Seni dan Budaya Cirebon, serta Gebyar Pesona Budaya Garut.
“Sesuai dengan standar yang diberikan pemerintah pusat, dari 167 (event festival di CoE), lima di antaranya dapat dukungan pemerintah pusat. Lima ini dianggap luar biasa daya tariknya untuk internasional, sehingga ada pendanaan dan dukungan dari pemerintah pusat,” papar Emil.(die)