Gus Ahad :Tekan Angka Perceraian, Diperlukan Solusi Multi Aspek
BANDUNG.SJN COM.-Akhir-akhir ini, beberapa daerah di Jabar, melaporkan trend kenaikan kasus perceraian.
Fakta itu, diperkuat dengan antrian masyarakat yang mengajukan gugatan perceraian.
Beberapa waktu lalu, antrian yang panjang masyarakat yang mengajukan gugatan perceraian, terjadi di Pengadilan Agama , Kabupaten Bandung.
Terkait dengan maraknya angka perceraian, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, dalam keterangannya kepada media beberapa waktu lalu menyampaikan pendapat.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan perceraian, sehingga untuk menekan tingginya angka perceraian, dibutuhkan solusi multi aspek.
Dalam situasi sekarang ini, dengan bencana pandemi yang belum berakhir, ada pekerja yang kena PHK.
Akibat PHK, Anggota keluarga banyak di rumah. Tentunya dengan kondisi ini, keterpurukan ekonomi akibat PHK rentan menyebabkan konflik dalam keluarga.
Dengan kondisi demikian, solusi yang disiapkan tak hanya sisi perbaikan ekonomi, juga perbaikan psikologis.
Untuk perbaikan kondisi psikologis ini, dibutuhkan peran para tokoh agama untuk melakukan pembinaan mental kepada masyarakat.
Selanjutnya, untuk meminimalisir kasus perceraian yang disebabkan oleh faktor ekonomi, peran pemerintah perlu dimaksimalkan.
Hal itu, salah satunya diimplementasikan dalam pemberian subsidi yang tepat sasaran.
Solusi lain yang perlu dioptimalkan ujar Abdul Hadi relaksasi pembayaran pajak dan penguatan program padat karya (die)