Tjutju Widjaja Raih Gelar Doktor Ilmu Seni Rupa Dan Desain (FRSD) ITB
BANDUNG.SJN COM.-Sosok Pelukis Kaligrafi Cina Tjutju Widjaja tidak lelah untuk belajar dan terus belajar dengan memegang Motto” Kejarlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina” Usia tidak menjadi halangan untuk terus mengejar Ilmu. Hal ini dibuktikan dengan berhasil meraih Gelar Doktor pada Sidang Terbuka Doktor ITB.Kamis 10 Desember 2020.Dengan Tim penguji sebagai berikut :
1. Prof.Dr.Setiawan Sabana, MFA
2. Dr.Ira Adriati, MSn
3. Prof. Dr. Dr. Dr. Rudy Harjanto, S.Ikom., M.M., M.Sn
4. Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn.
5. Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn.
6. Dr. Ariesa Pandanwangi, M.Sn.
7. Dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds.
8. Dr. Yan Yan Sunarya, M.Sn.
9. Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang, MA.
Tjutju Widjaja mengambil Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain (FRSD) ITB dengan Desertasi “Representasi Feminisme Kelenteng Perempuan dan Zhai ji ( Pendeta Perempuan) di Bandung.Lebih jauh Tjutju Widjaja menuturkan Topiknya tentang kelenteng perempuan, pengelolanya perempuan, kepercayaannya gabungan dari Taoisme,Kofusiusdan Buddha. Mereka adalah perempuan yang termarjinal sejak bayi, anak piatu, anak yang tak diinginikan dll. Tapi mereka dididik menjadi orang yang berbudi dan berjasa pada masyarakat Tionghoa khususnya,mereka bervegeterian seumur hidup dan tidak menikah (selibat).
Mereka dedikasikan sepanjang hidupnya untuk melayani dan membantu orang yg sedang bermasalah dari spiritual..Saya mengangkat perempuan perempuan itu, dan sekarang di Bandung kira -kira masih ada hampir sepuluh kelenteng perempuannya dan Zhai Jinya sekitar 150 orang. Mereka tegar, gotong royong, saling dukung, saling melindungi…hebatlah mereka dari anak buangan bisa tidak dendam, tidak membenci malah bisa mengkontribusi kebaikan untuk masyarakat.
Saya merasa mereka hebat karena di antaranya satu kelenteng perempuan yang mendirikan sekolah “Budi Pekerti” untuk 200 orang warga sekelulingnya tanpa pungut biaya , gueu gurunya juga mengajar tampa pamrih pungkas Tjutju Widjaja (die)