Uu Ruzhanul Tinjau PTM Terbatas di Puncak
KAB BOGOR.SJN COM.-Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SMK Negeri 1 Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (11/10/2021).
Pak Uu –sapaan Wagub Jabar– menuturkan bahwa peninjauan dilakukan untuk memastikan PTM di level SMA/SMK berjalan aman dan optimal. Selain itu, peninjauan pun dilakukan untuk melihat kesiapan guru dan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (prokes).
“Saya datang ke sini sebagai tanggung jawab kami Pemda Provinsi Jabar terhadap pendidikan tingkat SMA/SMK, silaturahmi, evaluasi, melihat kesiapan para guru di saat PTM, melihat sarana dan prasarana apakah sekolah ini sudah sesuai dengan keharusan,” kata Pak Uu.
“Karena kalau kita tidak bisa hadir dan kita tidak mengevaluasi, kami khawatir laporan bagus tetapi sebenarnya masih ada kebutuhan dari tingkat SMA/SMK yang belum terpenuhi. Ujung-ujungnya kualitas anak tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan,” imbuhnya.
Pak Uu juga mengimbau kepada para guru untuk terus berinovasi, termasuk menghadirkan pola belajar yang menarik bagi siswa. Salah satunya dengan menggunakan teknologi informasi. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin hebat harus digunakan dengan sebaik-baiknya.
“Maka saya minta kepada para guru untuk ada inovator-inovator dalam rangka mendidik anak, sehingga anak semakin suka untuk belajar. Jangan sampai mendidik dengan cara tradisional, sementara anak-anak sudah tidak suka dengan cara pendidikan seperti itu. Akhirnya kualitas pendidikan kurang bagus,” katanya.
Selain itu, Pak Uu meminta kepada guru meluangkan waktu selama PTM untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan akhlak kepada para siswa. Tujuannya untuk memperkuat karakter melalui nilai-nilai moral tersebut. Hal itu akan menghindarkan siswa dari perilaku yang tidak diharapkan.
“Ada berita di beberapa kabupaten terjadi tawuran antarsekolah, maka kehadiran saya adalah untuk memberikan dorongan kepada para guru segera sampaikan nilai-nilai moral akhlak, karena kami tidak mau di wilayah ini ada kegiatan siswa yang tidak sesuai,” ucapnya. (chi/okk)