Bupati Bandung Wacanakan Hadiah Umroh Bagi Pengguna Air Bersih Tirta Raharja
KAB BANDUNG.SJN COM.-Kabar baik sekaligus yang pertama dalam sejarah Kabupaten Bandung dicetuskan Bupati Dadang Supriatna. Ia (bupati, red) berencana memberikan umroh bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang menikmati air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja.
Wacana tersebut diungkapkan bupati saat menghadiri Rapat Kerja Perumda Air Minum Tirta Raharja 2021 secara virtual di Rumah Jabatannya di Soreang, belum lama ini.
“Mulai tahun depan tidak hanya pegawai atau karyawan saja, tapi para pelanggan atau warga yang menikmati air bersih Tirta Raharja memiliki kesempatan untuk mendapatkan doorprize. Insya Allah hadiah utama dari saya adalah umroh,” ungkap bupati.
Sebelumnya, pada kegiatan Pelantikan Direktur Operasional dan Anggota Dewan Pengawas PDAM Tirta Raharja yang dilaksanakan ( 8/11/21 lalu, bupati juga meminta pihak Tirta Raharja untuk melayani akses air minum perpipaan di 8 kecamatan yang belum terlayani. Mengingat, menurut dia cakupan pelayanan air minum di Kabupaten Bandung masih berada di angka 20,22%.
“Saya minta PDAM segera melayani akses air minum di Kecamatan Margahayu, Margaasih, Arjasari, Kertasari, Cilengkrang, Cimenyan, Nagreg dan Kecamatan Ibun,” ucap Dadang Supriatna.
Dengan dilantiknya Asep Teddy Setiabudi sebagai Direktur Operasional dan Dadi Wardiman sebagai Anggota Dewan Pengawas, ia berharap dapat menjadi akselerator dalam menentukan titik-titik lokasi untuk penambahan instalasi pipa air minum. Sehingga masyarakat yang sudah menunggu, akan segera terlayani.
“PDAM harus gerak cepat menyelesaikan pemasangan pipa air minum di delapan kecamatan dan juga menambah perangkat baru. Karena banyak sekali masyarakat yang sudah mendaftar,” imbuhnya.
PDAM Tirta Raharja sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, dinilai bupati harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan mengacu pada percepatan terwujudnya visi dan misi Kabupaten Bandung.
“Keberadaan PDAM mempunyai 2 tujuan yang berbeda. Satu sisi sebagai institusi yang berorientasi sosial untuk pelayanan publik, namun sisi lain juga berorientasi ekonomi, yaitu untuk mendapatkan profit atau keuntungan yang bisa mendorong peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” tutur orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Untuk mencapai dua tujuan tersebut tuturnya, dibutuhkan komitmen dan kinerja nyata semua pihak, tanpa menyalahi aturan yang berlaku. Bupati berharap kepada kedua pejabat yang baru dilantik, agar dapat memegang amanah dan mempertanggungjawabkannya.
“Kedepankan aturan bisnis yang sehat, dengan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, bertanggung jawab dan jujur,” tandasnya
(Dian)