Pesantren dari Jombang Berikan Santunan Untuk Erupsi Semeru
LUMAJANG.SJN COM.-Pesantren Majmaal Bahrian Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah di Losari Ploso Jombang yang dikordinasi melalui organisasi Dhibra (Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah) bahu-membahu mengumpulkan dana untuk para korban erupsi Semeru. Dana yang disalurkan mencapai Rp211 juta. Senin, Desember 2021 bantuan disalurkan kepada para korban.
Menurut pengurus Dhibra Shiddiqiyyah paket santunan disalurkan pada dua pos. Pos pertama ada di Kecamatan Pasirian dan pos kedua ada di Kecamatan Pronojiwo. Untuk Pos Pasirian disalurkan sejumlah 339 paket santunan dan untuk Kecamatan Pronojiwo sejumlah 161 paket.
“Total yang disantuni jumlahnya ada 500 paket. Masing-masing paket berupa barang senilai sekitar 241.600 ribu dan uang tunai Rp 200 ribu. Jadi masing paket santunan senilai Rp 422.600,” tambah Ghozali pengurus Dhibra Shiddiqiyyah bidang santunan.
Sebelum santunan diberikan terlebih dahulu dilakukan survey lokasi untuk memastikan bahwa penerima adalah orang-orang yang betul-betul membutuhkan di beberapa titik yang telah ditentukan. Kecamatan Lumajang 16 titik, Kec Padang 4 titik, Kec Kunir 4 titik, Kec Jatiroto 20 titik, Kec Tempeh 1 titik, Kec Pasirian 5 titik, Kec sukodono 4 titik, Kec klakah 1 titik dan Kec. Pronojiwo 1 titik.
“Yang terdampak kan banyak, karena paket kita hanya 500 maka pilih yang kondisinya sangat membutuhkan. Jadi kita lakukan survey dulu selama beberapa hari,” tambah Ghozali.
Kegiatan ini adalah perintah dari Pimpinan Thoriqoh Shiddiqiyyah yang merupakan bagian dari pendidikan dari ajaran Thoriqoh untuk peduli kepada sesama.
“Ini adalah amanah dari guru kami Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah dan beliau berpesan lakukan dengan tulus ikhlas, kami hanya menyampaikan hak para korban, bukan memberikan. Ini adalah pendidikan agar diri kami tidak sombong, meski ini dana kami himpun dari kantong pribadi masing-masing,” ujar Drs. Fahruddin Ashar kordinator santunan saat tiba di Jombang, Senin 20 Desember 2021.
Thoriqoh Shiddiqiyyah dikenal peduli para para korban hampir di setiap bencana alam. Seperti bencana banjir bandang Situbondo tahun 2002, tsunami Aceh 2004, gemba Jogja 2006. Pada saat itu selain memberikan santunan uang dan sembako bahkan sampai membangunkan rumah-rumah para korban.*