Pak Uu Luncurkan Program LAJA di Ciamis
KAB. CIAMIS.SJN COM.-Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meluncurkan program Lembur Raharja (LAJA) di Taman Barosngora Alun-alun Panjalu, Kabupaten Ciamis, Selasa (21/12/2021). Program tersebut digagas untuk menanggulangi kemiskinan di Jabar.
Pak Uu –sapaan Wagub Jabar– menuturkan, program LAJA merupakan salah satu ikhtiar Pemda Provinsi Jabar untuk mengentaskan kemiskinan di Jabar sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing serta berbasis potensi daerah.
Untuk menyukseskan program LAJA, Pak Uu menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan semua pihak, mulai dari pemda provinsi, pemda kabupaten/kota, DPRD, akademisi, sampai masyarakat.
“Jika tidak ada kolaborasi dan kebersamaan, maka tidak ada kekuatan. Ini yang tidak kami harapkan,” kata Pak Uu.
“Dalam rangka pemberdayaan pada program LAJA, kami berharap SDM (Sumber Daya Manusia) mari kita optimalkan. Di sini mungkin banyak cendekiawan, banyak ulama termasuk para akademisi dengan bergandengan tangan, dan bahu-membahu untuk Jabar Juara Lahir dan Batin,” katanya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar Dodo Suhendar mengatakan, program LAJA diharapkan dapat meningkatkan indeks kesejahteraan sosial di Jabar dengan memadukan program Dinsos Jabar, mulai dari perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan, sampai penanganan fakir miskin.
“Implementasi program Lembur Raharja pada 2021 dilakukan untuk mencari desa yang dapat dijadikan pilot project, sehingga dipilih lima desa di Ciamis yang merupakan kabupaten peraih penghargaan Parta Adikara 2020 sebagai kabupaten paling baik dalam penyelenggaraan PKH,” ucap Dodo.
Adapun kelima desa di Kabupaten Ciamis yang akan menjadi pilot project program LAJA adalah Desa Maparah, Desa Panjalu, Desa Margaharaja, Desa Sukamantri dan Desa Sukasenang.
“Kelima lokasi tersebut telah dikunjungi sebelumnya oleh personil Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan asesmen komunitas guna mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan sistem sumber di sana dan kemudian direalisasikan solusinya dalam kegiatan Lembur Raharja,” kata Dodo.
Dodo mengatakan, ada delapan indikator ketercapaian program LAJA. Pertama, tersedianya data kemiskinan dan sasaran pemerlu kesejahteraan sosial yang update. Kedua, adanya perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. Ketiga, tersedianya pelayanan rehabilitasi sosial.
Keempat, terdapat partisipasi masyarakat dalam lembaga/program kesejahteraan sosial. Kelima, terdapat pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat. Keenam, terdapat kampung siaga bencana. Ketujuh, terpeliharanya keserasian sosial dan kearifan lokal. Terakhir, adanya akses terhadap layanan dasar kesejahteraan sosial.
Selain itu, Dodo juga memaparkan strategi program LAJA dalam mencapai tujuan, seperti pengumpulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), pemberdayaan masyarakat berbasis potensi setempat dan peluang, dan inovasi melakukan kreativitas untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa.(hms)