Meriahkan Hari Kartini Hadirkan Kitab Sutasoma Ada Apa?
Kediri.Swara Jabbar Com.-Organisasi lintas agama Persaudaran Cinta Tanah Air Indonesia yang Dijiwai Mananggalnya Keimanan dan Kemanusiaan bekerjasama dengan lintas komunitas di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Ds. Kec. Wates Kab. Kediri berlansung agak berbeda. Sebab Panitia mengusung replika kitab Sutasoma pada saat doa bersama lintas agama.
Replika Kitab Sutasoma dikeluarkan saat menjalang doa bersama lintas agama akan dimulai. Dua pemuka agama Hindu mengambil dari sebuah ruangan di Ndalem Pojok lalu dibawa ke depan panggung acara.
Pada saat bersamaan Ketua Harian Situs Ndalem Pojok sempat menjelaskan maksud dan tujuan menghadiekan kitab Sutasoma.
“Kita hendak berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pemilu 2024 berjalan sukses jauh dari perpecahan. Maka kesadaran akan adanya ajimat leluhur Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma tepat untuk dijadikan landasan,” aku Kushartono. Sabtu, 23 April 2022.
Tasyakuran Hari Kartini dihadiri oleh tokoh lintas agama dari Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia dan berbagai komunitas. Seperti Kampung Inggris, Maiyah, Ahlul Bait Indonesia, MLKI, JKPHS, Orshid Kediri, Arif Sarinjing, K2 Honorer, Rapi Lokal 5, Hakim LC dan lain-lain.
“Hadir juga Bakesbangpol Kab. Kediri, Ketua KPU Kab. Kediri dan Bawaslu Kab. Kediri,” aku Sikan Abdillah Ketua Panita.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Selain doa bersama, ada santunan anak yatim, pentas musik, teater, puisi dan diskusi,” kata Lukito Sudiarto Sekretaris Panitia.
Doa bersama juga panjatkan guna mensukseskan taubat nasional kembali ke jatidiri Bangsa Indonesian yang diusung oleh DPP PCTA Indonesia.
Ada empat poin isi taubat ini. Pertama soal pendidikan Pancasila dan cinta tanah air Indonesia. Dua soal diklat Karakter Jatidiri Bamgsa. Tiga, soal relawan cinta tanah air. Dan keempat soal stop politik uang.
“Semoga Berkat Rahmat Alloh yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua dalam gerakan moral yang dilandasi cinta tanah air ini,” aku Ismu Syamsuddin Sekjen DPP PCTA Indonesia.* (red)