Manfaat ramuan tradisional
Bandung.Swara Jabbar Com.-
Oleh Jeremy Huang Wijaya
珍惜、热爱和保护祖传遗产
Zhēnxī, rè’ài hé bǎohù zǔchuán yíchǎn artinya hargai, Cintai dan lestarikan warisan leluhur
Ada lagu yang syairnya Suwe Ora Jamu mas, jamu godong telo, suwe ora ketemu.
Kemudian kita juga mendengar slogan orang pintar juga minum jamu.
Siapa yang tidak mengenal Jamu. Ada yang mengartikan Jamu berasal dari kata Jawa dan Ngeramu yang memiliki arti mencampur atau mengumpulkan dapat juga diterjemahkan secara sederhana sebagai ramuan yang berasal dari Jawa, konon diduga berasal dari jaman kerajaan Mataram kuno kira kira tahun 1300 berdasarkan temuan artefak Cobek dan ulekan yaitu alat untuk membuat jamu, dapat kita lihat di situs Arkeologi Liyangan berlokasi di Lereng Gunung Sindoro Jawa Tengah. Dapat kita lihat juga di Candi Borobudur pada relief Karmawipangga, Candi Prambanan dan Candi Brambang. Prasasti Madhawapura dari periode Majapahit menyebutkan profesi khusus peracik jamu mendapat julukan Acaraki
Ada juga yang mengistilahkan Jamu berasal dari kata Djampi yang bermakna penyembuhan dan Oesodo yang bermakna kesehatan. Istilah jamu diperkenalkan oleh para tabib yang dipercaya memiliki ilmu pengobatan.
Jamu di India disebut Ayurveda, di Cina disebut Zhong yi
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuh-tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Namun, ada juga yang menambahkan bahan dari bagian tubuh binatang seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Bahkan, kuning telur ayam kampung juga sering digunakan untuk campuran pada jamu gendong.
Di China, trenggiling, daging ular, empedu ular, lobak, kadal, sarang burung walet dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional khas Cina. Dalam film kung fu. Lobak dipercaya menghilangkan racun.
Di Kota Cirebon sekitar tahun 1890an banyak juga penjual jamu seperti Jamu Ny Idep di Pasar Pagi Cirebon, Jamu Ny So di Pandesan, Eskilaaff pemiliknya adalah mertua dari Brigjen Daniel Sofyan di Karanggetas sekarang Helia Foto, jamu Lemah Wungkuk, Jamu Cap Naga, jamu ceot adi di karanggetas, jamu Sentosa di Pekiringan, Jamu Kurnia di Pekiringan mertuanya Agus Ono, Winaon. Tetapi sayang saat ini yang tersisa hanya 2 yaitu Jamu Sentosa di Pekiringan dan Jamu Kurnia miliknya mertua Agus Ono di Pekiringan.
Jamu harus kita lestarikan karena ini warisan leluhur