Nasional

Undang Gubernur, Para Pecinta Tanah Air Gelar Seminar Kemerdekaan Bangsa di Gedung Juang 45

Kediri.Swara Jabbar Com.-Para pecinta tanah air, bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tergabung dalam organisasi Organisasi kebangsaan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan akan menggelar seminar kebangsaan yang disiarkan secara live streaming dari Gedung Jung 45 Kota Semarang. Besok pagi Sabtu, (10/08/2024)

Rencananya seminar nasional ini akan dibuka oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diundang sebagai keynote spreaker.

“Insya Alloh sebagai keynote speaker Bapak Pj. Gubernur Jawa Tengah atau yang mewakili,” ujar aku Agus Zaenal Ketua Panitia Pelaksana. Jum’at (09/08/2024).

Bertajuk “Pelurusan sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus 1945 Menuju Taubat Nasional” seminar ini menghadirkan tiga nara sumber. Pertama Ir. Edi Setiawan, SE, M.Si (DPP PCTA Indonesia), R.M. Kusuma Hartana. S (Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri) dan Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag (Guru Besar UIN Walisongo Semarang). Dan dengan moderator Drs. Ismu Syamsuddin budayawan asal Pekalongan.

“Seninar nasional ini juga terbuka untuk umum, karena membahas hal terkait bangsa dan negara, semua boleh ikut. Selain boleh hadir langsung, kita siarkan juga secara live streaming,” tambah Agus.

Selain Gubernur panitia juga mengundang Walikota Semarang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Bapeda, Litbang, tokoh masyarakat dan mahasiswa.

Sementara Ketua DPD PCTA Indonesia Jawa Tengah mengatakan perjuangan meluruskan pemahaman ini sudah dilakukan sejak lama.

“Sejak 2010, sudah 14 tahun kami terus berupaya untuk menggali dan mengkaji perihal sejarah kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Achmad Asy’ari.

Menurutnya, organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia terus berupaya berbuat untuk bangsa dan negara walau setetes.

“Walau ibaratnya setetes untuk negari yang kita cintai ini. Termasuk memberikan masukan kepada pihak terkait bila ada jal hal yang perlu disesuaikan. Sebagai negara demokrasi rakyat punya kewajiban, namun kami akan menyalurkan aspirasi, bahkan kritikan secara profesional dan penuh harapan bangsa Indonesia sadar, bahwa Indonesia bisa merdeka Atas Berkat Rohmat Alloh. Kesadaran inilah yang kita harapkan dapat ditangkap dalam seminar kebangsaan ini,” ujar Asy’ari.

Sementara Ketua DPP PCTA Indonesia I Dewa Nyoman S Hartana mengatakan semula seminar kebangsaan ini akan menghadirkan Prof. Dr. Anhar Gonggong selaku sejarawan nasional Indonesia.

“Sebenarnya kami bersama tim sudah menghadap Bapak Professor Anhar Gongong bershillaturrohmi dan memohon beliau berkenan menjadi nara sumber utama, namun karena beliau sudah ada jadwal lain, kami akan mengagendakan waktu yang tepat,” aku I Dewa Nyoman.

Dan, menurut I Dewa Nyoman, dalam shillaturrohmi itu, Prof. Anhar juga menegaskan dengan penjelasan yang sama, bahwa 17 Agustus 1945 adalah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa dan 18 Agustus 1945.

“Sebagai sejarawan nasional, kita kan sudah tahu bahwa diberbagai media beliau sering menegaskan bahwa tanggal 17 Agustus adalah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa dan baru pada tanggal 18 Agustus terbentukkan Negara Republik Indonesia. Kemarin waktu kami menghadap beliau juga kembali menegaskan itu,” papar I Dewa Nyoman.

“Kami mohon doa restu semoga seminar ini sukses dan membawa manfaat untuk penyadaran sejarah bangsa kita,” tambah Pak Nyoman sapaan karib I Dewa Nyoman S Hartana.

Sementara Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri salah satu Nara sumber turut menegaskan terkait pentingnya pemahaman sejarah bagi generasi bangsa.

“Menurut saya memahami sejarah dengan benar itu penting, sebagaimana pesan Bapak Bangsa kita. “Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Coba kalau sekarang anak-anak generasi bangsa ini kita tanya. Kapan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, jawabnya rata-rata pasti tanggal 17 Agustus 1945, kan begitu. Bukankah ini jawaban yang kurang tepat. 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan dan 18 Agustus Hari Berdirinya NKRI. Untuk itu seminar ini bagus dan penting sekali, terlebih diselenggarakan dibulan kemerdekaan,” ujar R.M. Kusuma Hartana.*