Aja Kuminter mundak kebllinnger Aja Cidra mundak Cilaka, Sing Was Was Tiwas Pedoman 2025
Aja Kuminter mundak kebllinnger Aja Cidra mundak Cilaka, Sing Was Was Tiwas Pedoman 2025
Oleh Jeremy Huang
Beberapa Jam lagi 2024 akan kita tinggalkan, kita akan masuk di tahun 2025.
Disaat kita memasuki tahun 2025 itu anugerah Tuhan yang terbesar, karena kita mendapatkan kesempatan untuk dapat hidup menjalani hari baru di tahun 2025.
Suka duka kehidupan di tahun 2024 sudah kita jalani.
Tahun 2025 diprediksi banyak orang menjadi tahun tersulit dan penuh ujian tantangan kehidupan, banyak gelombang kehidupan yang harus kita jalani. Minta pimpinan Tuhan untuk dapat melewati nya.
Ada beberapa Falsafah Jawa jadi pedoman kita di 2025
Falsafah Jawa berasal dari Hanacaraka (aksara Jawa) dan ajaran Hindu Budha. Hanacaraka muncul berawal dari kisah Aji Saka yang datang dari Hindustan
Berikut ini petatih petitih Falsafah Jawa yang dapat kita renungkan
“Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka, sing was-was tiwas (jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka, dan barang siapa yang ragu-ragu akan binasa atau merugi).”
Falsafah ini begitu dalam maknanya bahwa dalam kehidupan ini jangan merasa paling pandai supaya tidak salah arah, lebih baik menjadi murid untuk banyak belajar kehidupan dari sekelilingnya karena diatas langit ada langit. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka, karena celaka dan musibah kadang kala datang karena kesalahan diri sendiri karena tidak mawas diri.
Petatah petitih yang kedua untuk kita renungkan di akhir tahun 2024 dan di awal 2025. Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman (janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untukmu memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi). Jangan sampai lupa diri, jangan melukai orang lain hanya demi mendapatkan kedudukan, kekayaan dan ketenaran
“Sing prihatin bakal memimpin (siapa berani hidup prihatin akan menjadi satria, pejuang, atau pemimpin).”
“Sing resik uripe bakal mulya (siapa yang bersih hidupnya akan hidup mulia).”
ojo srakah warisan, ojo ngarang cerita lan ojo ngapusi wong ben iso nguwasani warisan karo ngrusak lan ngrusak wong liya, mbok menawa wong liya bisa diapusi nanging wektu lan alam ora bisa diapusi. Artinya jangan rakus warisan, jangan membuat karangan cerita dan jangan membohongi orang untuk dapat menguasai warisan dengan menjatuhkan dan menghancurkan orang lain, mungkin orang lain dapat dibohongi tetapi waktu dan alam tidak dapat dibohongi.
Datan serik lamun ketaman (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri), datan susah lamun kelangan (jangan sedih manakala kehilangan sesuatu)
Maknanya: agar selalu ikhlas atas apapun yang terjadi pada kita. Tidak perlu terlalu kecewa ketika hal buruk terjadi dalam hidup.
Aja rumangsa bisa (Jangan merasa bisa), nanging bisa rumangsa (tapi bisa merasakan)
Maknanya: jangan sombong, harus berempati, dan memahami orang lain.