Sam Pek Eng Tay Kisah Romantis me dihari Valentine
Sam Pek Eng Tay Kisah Romantis me dihari Valentine
Oleh Jeremy Huang Wijaya
青春的浪漫故事是一个充满希望和梦想的美丽故事
Qīngchūn de làngmàn gùshì shì yīgè chōngmǎn xīwàng hé mèngxiǎng dì měilì gùshì artinya kisah romantis di masa muda adalah kisah indah penuh harapan dan impian.
Tahun 1931 The Teng Cun menjadi Sutradara dari Film yang berjudul Sam Pek Eng Tay yang dibuat pada jaman Hindia Belanda yaitu pada jaman kolonial Belanda.
Film Sam Pek Eng Tay adalah kisah yang merupakan adaptasi dari Legenda Tiongkok China yang berjudul The Butterfly Lover Film ini bercerita tentang kisah cinta yang gagal antara seorang gadis kaya dan seorang pemuda rakyat jelata.
Nama film ini diambil dari nama kedua tokoh utama dalam legenda tersebut, yaitu Liang Shanbo (Nio Sam Pek) dan Zhu Yingtai (Giok Eng Tay). Di Tiongkok Legenda ini berjudul “Liang Shanbo Yu Zhu Yingtai (梁山伯與祝英台).” Kisah ini mirip dengan Romeo dan Juliette “Engtay adalah seorang gadis muda dari Shangyu, Zhejiang, putri tunggal dari sebuah keluarga kaya. Ia menyamar sebagai seorang laki-laki dan pergi ke Hangzhou untuk belajar. Dalam perjalanannya, ia berkenalan dengan Sampek, yang berasal dari Kuaiji. Mereka memutuskan diri menjadi saudara angkat. Di sekolah Engtay mulai jatuh cinta dengan Sampek.
Tiga tahun kemudian, Engtay menerima surat dari ayahnya yang meminta ia agar pulang secepatnya. Sebelum pergi, ia membuka kedoknya pada istri kepala sekolahnya, dan meminta agar ia memberikan sebuah kalung kepada Sampek sebagai hadiah pertunangan. Sampek mengantar Engtay pulang sejauh 18 mil. Dalam perjalanan, Engtay mendapat ide untuk menjodohkan Sampek dengan “adik perempuan”nya. Ia meminta Sampek untuk datang ke rumahnya agar ia dapat diperkenalkan dengan adik tersebut.
Ketika Sampek tiba di rumah Engtay, ia akhirnya mengetahui rahasianya. Namun orang tua Engtay memaksanya untuk menikahi orang lain. Sampek sakit hati dan akhirnya meninggal dunia. Pada hari pernikahan Engtay, mereka tidak dapat pergi ke rumah mempelai laki-laki karena terhadang badai di dekat kuburan Sampek. Engtay pergi ke kuburan tersebut dan meminta agar kuburan tersebut terbuka. Tiba-tiba hal ini terjadi dan Engtay meloncat ke dalam kuburan dan bergabung dengan Sampek. Jiwa mereka dilahirkan kembali sebagai sepasang kupu-kupu yang terbang bersama”
Dari kisah ini kita belajar bahwa tidak ada yang bisa menghalangi ketulusan cinta kasih. Dan ketulusan cinta kasih teruji oleh waktu dan kehidupan