POLRI

Pelaku Pembunuhan Dedi Surata Alias Buntung di Desa Pagedangan Diciduk Polisi

Indramayu.Swara Jabbar News Com.-Dua orang pelaku pembunuh Dedi Surata alias Buntung, mereka inisial T alias Cepi (24 tahun) dan M alias Teleng (24 tahun), warga Desa Cangko, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, mereka diringkus Unit Resmob Satreskrim Polres Indramayu.

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena telah melakukan pembunuhan terhadap temannya sendiri bernama Dedi Sutara alias Buntung, warga Desa Cangko, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Oleh para pelaku, korban usai dibantai dibuang ke persawahan dekat sumur bor milik Pertamina di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Sabtu (24/5/2025).

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kedua pria ini meringkuk di sel tahanan Mapolres Indramayu.

“Kejadian itu berawal bertemunya pelaku dengan korban di sebuah acara hajatan warga dengan hiburan sandiwara. Mereka sepakat untuk menggelar pesta minuman keras hingga mabuk berat, ” Kata Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo didampingi Kasi Humas AKP Tarno saat menggelar jumpa pers, Senin (26/5/2025).

Ari menerangkan, sebelumnya, sekira pukul 22.30 WIB tersangka T mengajak tersangka M untuk memukuli korban di tempat lain karena T sebelumnya mempunyai permasalahan pribadi dengan korban. Ajakan itu disetujui, T pun langsung menarik tangan Dedi Sutara alias Buntung yang sedang tertidur di rumah Sarwa dan mengajaknya untuk ikut pergi namun korban sempat menolak. T tetap memaksa dan menarik tangan Dedi dengan cara menyeretnya hingga keluar rumah. Selanjutnya menaikan ke atas sepeda motor milik T dengan posisi duduk paling tengah sedangkan T duduk di belakang dan M yang mengemudikan. Sampai di suatu tempat, ketiganya kembali menggelar pesta minuman keras. Tak berapa lama antara korban dan pelaku adu mulut hingga dibawanya korban ke TKP. Sesampainya di TKP, T memukul wajah korban sebanyak tiga kali, sedangkan M memegang kepala bagian belakang kemudian melakukan pemukulan 10 kali yang mengenai bagian pelipis sebelah kiri dan wajah korban. Mendapati pukulan ini, korban jatuh terlentang.

“Setelah terjatuh tersangka T menginjak wajah dan kepala korban berkali-kali secara brutal sambil berkata MATI SIRA MATI SIRA” (Mati kamu mati kamu). Lalu para tersangka pulang dengan motor yang semula dibawanya.

Sedangkan korban ditinggalkan di lokasi tersebut dengan posisi sudah berlumuran darah dan sudah lemas hingga ditemukan warga sudah meninggal,” jelas Ari.

Masih dikatakannya, karena perbuatan itu pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara sesuai Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP karena secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang hingga menyebabkan mati dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

 

( Junedi )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.