Pemerintahan

Wakil Walikota Cimahi Adhitia Yudisthira Membuka Pelatihan Kepemimpinan Kader Posyandu Kota Cimahi 2025.

 

Cimahi.Swara Jabbar News Com.-Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Kader Posyandu Kota Cimahi Tahun 2025, Rabu (4/6/2025), di Pandiga Edu-Creation & Sport.

Kader Posyandu memegang peranan strategis sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan layanan dasar di lingkungan masyarakat. Kehadiran mereka mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang lahir secara alami dari masyarakat, serta diperuntukkan kembali demi kesejahteraan bersama.

“Hari ini Alhamdulillah saya Bersama Ibu Ketua TP Posyandu Cimahi mewakili Pak Wali untuk membuka acara pelatihan kepemimpinan untuk para kader Posyandu se-Kota Cimahi tentunya ini harus kita apresiasi karena tadi yang saya tekankan 6 SPM Posyandu yang mana Posyandu itu sekarang sudah tidak hanya bergerak lagi sekedar di bidang kesehatan saja tapi juga di sektor yang lain Pendidikan, ke-PU an, perumahan rakyat, tantribum linmas dan sosial itu menjadi penting agar para peserta bisa mengetahui 6 SPM Posyandu tersebut dan tentunya kita harap di lapangan nanti bisa di aplikasikan membantu Pemerintah Kota Cimahi dengan perjuangan dan aktivitas yang berbasiskan ke masyarakat”, kata Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira.

Seluruh kader Posyandu di Kota Cimahi layak memperoleh penghargaan setinggi-tingginya atas komitmen dan kontribusi luar biasa yang telah mereka berikan dengan penuh semangat dan ketulusan selama ini.

“Ini yang menarik bahwa di semua daerah di semua wilayah angka stunting itu bisa ditemukan dengan acara Posyandu artinya penanganan stunting itu tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota sendiri tanpa adanya pengawasan tanpa adanya pelibatan masyarakat,” tambahnya.

 

Dengan prevalensi stunting di Kota Cimahi yang saat ini berada di angka sekitar 22,3%, harapannya angka tersebut dapat terus menurun hingga Kota Cimahi bebas dari stunting.

Penanganan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab DP3AP2KB atau Posyandu saja, tetapi merupakan kerja kolaboratif lintas sektor. Seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi turut diberi mandat khusus untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, mulai dari tahap pranikah hingga pascamelahirkan.

“Stunting dari sisi pergizian kita harus fokus jangan sampai ada bumil dan anaknya kurang protein dari situ dulu tentunya ini harus di edukasi selain Pemerintah juga mengintervensi kita juga ada menyiapkan beberapa program yang memberikan makanan PMT untuk ibu-ibu hamil,” ujarnya.

Adhitia juga menambahkan, “Kita juga terus memberikan edukasi dan disini ada Bu Wali sebagai Ketua Forikan bagaimana pentingnya makan ikan itu juga akan kita galakan lagi banyak yang belum tau ikan kembung itu kadar omega 3 dan protein hewaninya lebih tinggi ketimbang salmon yang suka ada di temapt sushi atau sashimi padahal harganya jauh banget dengan harga tuna atau salmon.”

 

Meningkatkan kapasitas kader Posyandu menjadi langkah krusial agar mereka dapat menjalankan tugas secara maksimal dan profesional. Penguatan ini terutama penting dalam mendukung penerapan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang menjadi tolok ukur utama dalam menilai kualitas layanan publik di bidang kesehatan masyarakat.

“Harapannya kader Posyandu dengan selesainya mengikuti pelatihan kepemimpinan dengan baik bisa mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh bapak narsum tadi yang juga arahan dari kami dilaksanakan sebaik-baiknya mengedepankan Posyandu untuk mengejar 6 SPM menjadi pelayanan minimal Posyandu yang tidak hanya berfokus pada penanganan kesehatan melakukan advokasi membantu memfasilitasi ketika di lapangan ada problem yang termasuk ke dalam 6 SPM tersebut,” tutupnya.(die)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.