Laut Cirebon
Laut Cirebon
Jeremy Huang Wijaya
Laut Cirebon sudah terkenal sebelum era kerajaan Mataram Kuno, Laut Cirebon dulu dikenal dengan nama “Sarwajala”
Tahun 2017 pernah ada berita heboh ditemukan nya 314.171 Keramik yang berasal dari Kapal Karam di lautan Cirebon yang terdiri dari porselen, piring dan mangkok.
Diperkirakan keramik tersebut berasal di masa era Dinasti Tang sekitar abad ke-9 sampai ke-10 Masehi.
Kala itu, memang China era Dinasti Tang menjadikan keramik sebagai komoditas serupa ‘harta karun’ bernilai tinggi. Negeri Tirai Bambu banyak melakukan pengiriman melalui kapal laut ke India sebagai salah satu pusat perdagangan.
“Secara spesifik, peneliti Michael S. Krzemnick, dkk, dalam “Radiocarbon Age Dating of 1,000-Year-Old Pearls from the Cirebon Shipwreck” (2017), menyebut, di kapal karam tersebut juga terdapat 12.000 mutiara bernilai tinggi, ribuan permata dan emas.
Seperti kita ketahui ada 3 jalur perdagangan yang digunakan oleh para pedagang dari Tiongkok China yaitu
Jalur Teh Kuda (Chama), Jalur Sutra, dan Jalur Keramik.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai masing-masing jalur:
1. Jalur Teh Kuda (Chama):
Jalur ini menghubungkan wilayah China bagian barat daya dengan Tibet dan Asia Tengah. Teh dan kuda menjadi komoditas utama yang diperdagangkan melalui jalur ini.
2. Jalur Sutra:
Jalur ini merupakan jaringan rute perdagangan yang sangat terkenal dan membentang dari China hingga ke Eropa, melewati Asia Tengah. Jalur Sutra tidak hanya menghubungkan perdagangan, tetapi juga pertukaran budaya, agama, dan ide.
3. Jalur Keramik:
Jalur ini berfokus pada perdagangan keramik dari China, yang sangat diminati di berbagai belahan dunia. Jalur ini juga mencakup perdagangan barang-barang lain seperti sutra dan rempah-rempah.
Ketiga jalur ini memainkan peran penting dalam sejarah perdagangan dan interaksi antarbudaya antara China dan dunia luar.
1865 Pemerintah Kolonial Belanda membangun Pelabuhan Cirebon.
surat kabar Hindia Belanda Niews Rotterdamsche edisi 28 Juli 1858, yang menyebutkan, pelabuhan Cirebon menjadi salah satu pusat perdagangan ekspor dan impor di pulau Jawa.
“Di Pulau Jawa, pelabuhan-pelabuhan tersebut adalah, Anyer, Batam, Indramajoe, Cheribon, Tegal, Pekalongan, Blambang, Pasuruan, Probolinggo, Visit, Panaroekan, Banjoewangi , Panggul, Pacitan, Tjilatjap dan Wijnkoopsbaai( Pelabuhan Ratu),” tulis koran Nieuwe Rotterdamsche edisi 28 Juli 1858″
Jadi laut Cirebon dulu terkenal sebagai tempat berlabuh dan ramai lalu lintas kapal melewati laut Cirebon sebelum Mataram Kuno