Bandung.Swara Jabbar News Com.-Drs.H.Yusuf Ridwan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi dilantik menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat menggantikan Alm.H.Dedi Damhudi.
DPRD Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Paripurna dengan agenda pelantikan Anggota DPRD Jabar Pergantian Antarwaktu (PAW), bertempat di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.Jum’at (18/7/2025).
Dalam rapat paripurna tersebut, Yusuf Ridwan secara resmi diambil sumpah dan dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menggantikan almarhum Dedi Damhudi yang wafat beberapa waktu lalu. Pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan PAW Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Masa Jabatan 2024–2029.
Usai pelantikan, Yusuf Ridwan menyatakan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan almarhum Dedi Damhudi, terutama dalam isu-isu lingkungan di daerah pemilihannya, yakni Kabupaten dan Kota Sukabumi. Ia menyoroti persoalan alih fungsi lahan dan pencemaran sungai yang dinilainya semakin mengkhawatirkan.
Lebih jauh, H.Yusuf Ridwan Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar V (Kabupaten Sukabumi-Kota Sukabumi) Menuturkan “Kita akan fokus pada isu-isu lingkungan karena berkaitan langsung dengan keselamatan dan keberlanjutan hidup masyarakat, terlebih wilayah Sukabumi dikenal rawan bencana,” ujar Yusuf.
Dengan telah dilantiknya Yusuf Ridwan, formasi keanggotaan DPRD Jawa Barat kembali lengkap dan diharapkan semakin memperkuat sinergi dalam menjalankan fungsi kelembagaan secara maksimal tegasnya,
Sementara itu, Ketua Fraksi PPP DPRD Jabar, Zaini Shofari, menyampaikan bahwa bergabungnya Yusuf Ridwan akan memperkuat barisan PPP di parlemen. Yusuf, yang memiliki pengalaman panjang di dunia legislatif, ditugaskan di Komisi I DPRD Jabar.
“Dengan pengalaman empat periode di DPRD kabupaten, kami yakin beliau dapat langsung bekerja efektif. Banyak agenda dan aspirasi masyarakat yang menanti untuk diperjuangkan, termasuk isu-isu strategis yang sebelumnya menjadi perhatian almarhum,” Pungkasnya (die)