Diah Fitri Maryani, SE., MM. Menggelar Reses di Desa Waled Kota Kabupaten Cirebon Timur.
Kabupaten Cirebon.Swara Jabbar News.- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Diah Fitri Maryani, SE., MM., menggelar kegiatan reses di Desa Waled Kota, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon Timur. Reses ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada wakil rakyat, khususnya dalam bidang layanan kesehatan dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Kegiatan yang digelar pada Senin pagi itu dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Waled Kota beserta jajaran perangkat desa, struktural PAC dan Ranting dari 12 desa sekitar, tokoh masyarakat, serta ratusan warga yang antusias mengikuti jalannya reses.
Dalam dialog yang berlangsung terbuka dan penuh keakraban, sejumlah aspirasi masyarakat disampaikan secara langsung kepada Diah Fitri.
“Isu utama yang mengemuka adalah terkait layanan BPJS yang dirasakan masih belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat kecil,” terang Diah.
Warga mengeluhkan bahwa dalam praktiknya, akses terhadap layanan BPJS kerap kali mengalami kendala, terutama bagi peserta dari kalangan kurang mampu.
Selain itu, warga juga meminta agar kuota antrean JKN di fasilitas kesehatan bisa ditambah, mengingat tingginya permintaan pelayanan namun terbatasnya kapasitas fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS.
“Aspirasi masyarakat juga menyentuh sektor pembangunan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Salah satu yang disoroti adalah perlunya sosialisasi dan kemudahan dalam mekanisme pengajuan bantuan melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Warga berharap, lembaga pendidikan, keagamaan, dan organisasi masyarakat dapat lebih mudah mengakses bantuan dari pemerintah,” sambung legislator PDI Perjuangan tersebut.
Sementara itu, optimalisasi pasar tradisional dan peningkatan UMKM juga menjadi harapan besar masyarakat Desa Waled dan sekitarnya. Mereka menilai potensi ekonomi lokal cukup besar, namun belum sepenuhnya mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk infrastruktur, permodalan, maupun pelatihan.
Ada pula permintaan percepatan realisasi perbaikan dan peningkatan jalan, khususnya di wilayah Cirebon Timur. Banyak ruas jalan yang masih rusak dan tidak memadai, sehingga menghambat mobilitas warga serta aktivitas ekonomi.
Tak lupa, Diah menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat. Ia mengapresiasi kehadiran dan partisipasi warga yang begitu aktif dalam menyampaikan keluhan dan masukan.
“Semua aspirasi yang masuk akan kami catat dan kawal. Kita akan bawa ini ke tingkat provinsi, baik dalam pembahasan anggaran maupun usulan program,” pungkas Diah.*