Komisi I DPRD Jabar Mendesak Diskominfo Minta Maaf Secara Terbuka Kepada Neni Nur Hayati
Bandung.Swara Jabbar News Com.-Ketua Komisi I DPRD Jabar, H. Rahmat Hidayat Djati menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada aktivis demokrasi, Neni Nur Hayati yang selama ini telah mendapatkan perlakuan bullying yang masif pasca akun resmi Diskominfo Jawa Barat membuat postingan yang dianggap Doxing (menampilkan foto pribadi Neni) tanpa persetujuan.
Dengan sangat berat hati, atas nama pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD meminta maaf kepada Ibu Neni Nur Hayati,” ucap Ketua Komisi I DPRD Jabar, Rahmat Hidayat Djati di hadapan Kepala Kadiskominfo Jabar Adi Komar, Komisi Informasi (KI) Jabar, KPID Jabar.
Pernyataan maaf disampaikan Rahmat Hidayat Djati saat pimpinan dan anggota Komisi I DPRD Jawa Barat saat Rapat Kerja bersama perangkat daerah terkait evaluasi perlindungan hak konstitusional atas kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, di ruang Bamus Jabar, Senin (4/8/2025).
Dijelaskan Rahmat Hidayat Djati, DPRD Jabar merupakan bagian dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk itu secara resmi, secara terbuka meminta maaf. Serta mengakui kelalaian yang dilakukan oleh Diskominfo Jawa Barat atas polemik ini.
Menurutnya, apa yang dialami oleh aktivis demokrasi Neni Nur Hayati adalah sebuah alarm yang tidak bisa dihentikan dan membahayakan iklim demokrasi. Untuk itu, apa yang dialami Neni menjadi kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap kebebasan berekspresi.
Dijelaskan Rahmat Hidayat Djati, DPRD Jabar merupakan bagian dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk itu secara resmi, secara terbuka meminta maaf. Serta mengakui kelalaian yang dilakukan oleh Diskominfo Jawa Barat atas polemik ini.
Menurutnya, apa yang dialami oleh aktivis demokrasi Neni Nur Hayati adalah sebuah alarm yang tidak bisa dihentikan dan membahayakan iklim demokrasi. Untuk itu, apa yang dialami Neni menjadi kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap kebebasan berekspresi.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Jabar Adi Komar menyatakan bahwa instansinya telah mengambil beberapa langkah responsif, termasuk menghapus (take down) unggahan bermasalah dan menjawab somasi yang dilayangkan Neni.
Namun, usai DPRD Jabar menyampaikan permohonan maaf, Diskominfo belum mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka.
“Prinsipnya, Diskominfo tidak anti-kritik. Kami apresiasi masukan dari masyarakat, termasuk dari Ibu Neni. Kami sudah take down unggahan, menjawab somasi, dan menyayangkan serangan netizen terhadap beliau,” kata Adi.(die)