Parlementaria

Lina Ruslinawati Mendorog Peningkatan Pemberdayaan Petani Desa di Jabar.

 

Sukabumi.Swara Jabbar News Com.-Pemberdayaan petani di Jawa Barat difokuskan pada peningkatan kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan pengembangan sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan. Program-program ini mencakup pelatihan, bantuan modal, pengembangan pemasaran, dan regenerasi petani muda.

Fokus Pemberdayaan Petani di Jawa Barat, diantaranya : Peningkatan Kesejahteraan Petani, Pengembangan Sektor Pertanian, Regenerasi Petani, Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis.Program dan Kebijakan yaitu Program Petani Milenial, Pelatihan Digital Marketing, Regenerasi Petani, Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Kerja Sama dengan Institusi Pendidikan dan Swasta, Pemanfaatan Teknologi, Pengembangan Produk Olahan.

Tantangan dalam sektor pertanian yaitu Regenerasi Petani, Akses Pasar,Modal, Infrastruktur, dan Perubahan Iklim

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Dra. Hj. Lina Ruslinawati, kembali menegaskan komitmennya dalam mengawal pemberdayaan petani desa. Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah dan meningkatkan taraf hidup petani di tingkat desa.

Beberapa waktu lalu, Lina menerima langsung aspirasi masyarakat yang menginginkan perhatian lebih terhadap sektor pertanian lokal. Ia menilai bahwa regenerasi petani adalah tantangan nyata yang harus dihadapi dengan kebijakan nyata.

Saya ingin pertanian menjadi profesi yang membanggakan, terutama bagi generasi muda di desa. Pemberdayaan petani tidak hanya soal alat dan subsidi, tapi juga soal masa depan ekonomi desa,” ujar Lina Ruslinawati.

Lebih lanjut, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar V (Kota Sukabumi-Kabupaten Sukabumi)  Lina Ruslinawati menuturkan program-program seperti pelatihan berbasis teknologi pertanian, akses modal usaha tani, dan pendampingan kewirausahaan perlu diperkuat. Ia juga mendorong inovasi dalam pengembangan alat pertanian yang efisien dan ramah bagi petani dengan lahan kecil.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan tinggi, dan sektor swasta sangat krusial untuk mendukung transformasi pertanian desa. Kita butuh pendekatan terintegrasi agar petani tidak lagi bekerja sendiri. Negara harus hadir secara konkret, tegasnya.

Langkah-langkah strategis ini, lanjut Lina, juga merupakan bagian dari komitmen implementasi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Kebijakan ini menjadi payung hukum penting dalam mendorong kemandirian dan daya saing petani Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian, Lina Ruslinawati akan terus mengawal dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada petani. Ia percaya bahwa masa depan desa dan ketahanan pangan nasional dimulai dari keberdayaan petani lokal Pungkasnya.(AP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.