Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara Dorong Optimalisasi Aset dan BUMD

Kota Bandung.Swara Jabbar News Com.-Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara menyebutkan Provinsi Jawa Barat memiliki lebih dari 305.680 bidang aset yang belum terkelola dengan baik. Sehingga khususnya Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat perlu mendorong dan mengoptimalkan sejumlah aset tersebut agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jabar dapat meningkat secara signifikan.

”Tentunya kita berharap aset-aset ini bisa dioptimalkan agar bisa membantu meningkatkan pendapatan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD),” harap MQ Iswara, Kota Bandung, Selasa (19/8/2025).

MQ Iswara juga membahas terkait pembagian optimalisasi aset. Sebagian besar aset dibagi untuk kebutuhan infrastruktur, sedangkan aset yang lainnya untuk kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas umum, serta kegiatan yang lainnya.

“Kalau aset ini kita optimalkan, tentunya setelah kita inventarisasi dan sertifikasi, baru kita optimalisasi untuk dapat menambah PAD kita. Ada 5.680 bidang aset, 8% digunakan untuk sarana dan prasarana, 68% untuk infrastruktur, 10% untuk fasilitas umum, dan 10% kegiatan-kegiatan yang lainnya. Nah, ini kan masih bisa kita optimalkan,” ucap MQ Iswara.

Selanjutnya, Banggar DPRD Jawa Barat mendorong agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat memberikan kontribusi banyak terhadap pendapatan Jawa Barat. Sementara ini, hanya Bank BJB sebagai BUMD yang berkontribusi cukup besar, yang mencapai 300 miliar lebih. Sedangkan, BUMD lainnya baru bisa berkontribusi sebesar Rp 45 miliar.

”Saat ini, kontribusi dari 41 BUMD ke PAD kita totalnya sekitar Rp368 miliar. Rp345 miliarnya itu dari BJB. Jadi, yang lainnya masih sangat kecil, ya,” keluh dia.

Ia mendorong BUMD selain BJB juga bisa berkontribusi besar bagi PAD Jawa Barat selain BPR-BPR yang ada.

”Kami mendorong agar BUMD yang lain dapat memberikan kontribusinya minimal 5% setiap BUMD. Karena Rp368 miliar PAD Jawa Barat, jika dipresentasikan masih sangat kecil yaitu sekitar 1,9%. Hal ini menjadi salah satu penyebab penurunan pendapatan,” ucap dia.

Dirinya pun menegaskan, banyaknya faktor yang menjadi penyebab pendapatan menurun pada tahun 2025. Salah satunya, terdapat kendala nasabah perbankan yang mengalami kredit macet. Hal itu berdampak besar pada aspek pendapatan Provinsi Jawa Barat.

”Karena ada kondisi yang sama-sama kita ketahui, kan. Ada kendala di Bank Jabarnya, kredit macet di Sritex, kemudian juga ada pasca COVID ini ada beberapa BUMN yang kemarin juga diformat ulang, bunga kreditnya,” pungkas dia mengakhiri. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.