Sedih Wakil Rakyat Menari, Ketika Rakyat Masih Menderita

Sedih Wakil Rakyat Menari, Ketika Rakyat Masih Menderita

Oleh Jeremy Huang Wijaya

Ada sebuah lagu yang bagus diciptakan oleh Iwan Fals tentang Wakil Rakyat dalam lagu tersebut beberapa syairnya tertulis Wakil Rakyat seharusnya merakyat jangan tidur ketika bicara soal rakyat.
Iwan Fals mengingatkan Wakil Rakyat harus merakyat, jangan tidur waktu bicara soal rakyat apalagi menari ketika rapat sidang.

Gedung DPR bukan gedung kesenian tetapi Gedung yang bertujuan mengambil keputusan politik bersama eksekutif membuat kebijakan dan UU Peraturan untuk kesejahteraan Rakyat.
Dalam Sidang Tahunan MPR DPR RI Menari menjelang penutupan sidang.
Sementara itu Raya, balita 4 tahun uang meninggal dunia akibat infeksi cacing di otaknya, dikenal kerap bermain di tanah. Kediaman Raya terlihat sederhana dengan halaman dan ayam yang berkeliaran.

Ketika Januari Februari 2025 di tik tok beberapa daerah banjir Wakil rakyat sedikit lebih yang turun ke daerah yang banjir, tetapi ketika kampanye jika ada bencana banyak sekali calon legislatif turun ke daerah bencana memberikan bantuan, sementara ketika sudah terpilih sedikit sekali Wakil rakyat yang turun ke daerah bencana.
Pemerintah lewat menteri keuangan menaikkan tunjangan beras dan bensin untuk anggota DPR periode 2024-2029. Kenaikan ini diumumkan oleh Wakil Ketua DPR, Adies Kadir, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

“Adies merincikan tunjangan beras naik dari Rp 10 juta menjadi Rp 12 juta per bulan. Sementara itu, tunjangan bensin dinaikkan menjadi Rp 7 juta per bulan dari sebelumnya Rp 4-5 juta per bulan.
Tidak hanya itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024–2029 memperoleh tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan.

 

Tetapi anggota DPR juga berdalih bahwa kebijakan ini bukanlah kenaikan baru, melainkan pengalihan fasilitas rumah jabatan anggota DPR. Keputusan ini diambil karena pemerintah bersama DPR telah menyepakati pengembalian kompleks rumah dinas kepada negara, dan menggantinya dengan tunjangan perumahan yang besarannya. Ini adalah Ironi yang menyedihkan dan tragis. Sedihnya meskipun tunjangan fasilitas naik ada juga Oknum yang terlibat CSR Bank Indonesia.

Sementara itu Rakyat dibebani oleh kenaikan PBB di beberapa kota seperti Pati, Kota Cirebon dan beberapa tempat.
Mungkin bagi para Wakil rakyat kerja untuk rakyat hanya masa kampanye sesudah terpilih bagi mereka, tidak ada kewajiban kunjungan ke daerah bencana bertemu rakyat, hanya masa reses, mereka mau turun ke daerah pemilihan jika tidak ada reses mereka tidak turun ke daerah pemilihan.

Bagi mereka suara rakyat sudah mereka dapat lewat pemilihan umum, sesudahnya mereka merasa tidak ada kewajiban untuk turun ke daerah pemilihan, karena sudah ada reses yang setahun hanya 3 kali.
Banyak sekali oknum wakil rakyat tutup mata,, tidak peduli dengan penderitaan rakyat. Mereka tidak peduli dengan orang yang sudah menolong mereka berkampanye di daerah pemilihan.
Wakil rakyat kembali lah pada hari nuranimu mendengar dan lihat penderitaan rakyat, sejahterakan rakyat

Comment