Kabupaten Cirebon.Swara Jabbar News Com.-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Diah Fitri Maryani, S.E, M.M menggelar Pelaksanaan Kegiataan Reses I Tahun 2025-2026 di Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Selasa (15/11/2025).
Pentingnya Menampung Aspirasi, Diah Fitri Maryani selalu menekankan bahwa kegiatan reses adalah kewajiban anggota dewan untuk turun langsung ke lapangan agar dapat mengetahui kebutuhan riil masyarakat. Ia menyatakan bahwa tanpa turun langsung, anggota dewan tidak akan tahu apa yang dibutuhkan dan diharapkan warga.
Legislator PDI Perjuangan Dapil Jabar XII (Kabupaten Cirebon-Kota Cirebon-Kabupaten Indramayu) Diah Fitri Maryani menuturkan tujuan utama reses adalah untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi serta pengaduan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Aspirasi Dijadikan Bahan Masukan: Ia menegaskan bahwa semua keluhan dan harapan yang diserap dari masyarakat akan dibawa dan menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dibahas dalam rapat dewan, dengan tujuan agar arah pembangunan di Cirebon dapat berjalan sejalan dengan program provinsi.
Masyarakat Butuh Bukti, Bukan Janji: Dalam kesempatan dialog, ia menyampaikan pesan bahwa masyarakat membutuhkan bukti nyata dari kinerja wakil rakyat, bukan sekadar janji-janji.
Fungsi Pengawasan: Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini melengkapi fungsi pengawasan dewan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan anggaran di daerah.
Saat reses, Diah Fitri Maryani lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, menyerap berbagai isu, antara lain:
Layanan BPJS: Banyak keluhan masyarakat terkait penanganan dan akses layanan BPJS Kesehatan yang dianggap diskriminatif bagi rakyat kurang mampu.
Ekonomi Kerakyatan: Aspirasi mengenai dukungan dan pembinaan untuk pelaku usaha kecil dan menengah.
Infrastruktur: Keluhan umum mengenai perbaikan jalan dan saluran irigasi juga sering muncul dalam dialog.Percepatan perbaikan jalan Simbal Gresik yang menjadi kewenangan kabupaten yang saat ini rusak dan sering banjir
(die)
Comment