PKK Jabar Bahas Pola Asuh Anak dan Remaja dalam Kunjungan ke Gisikdrono
SEMARANG.SJN COM,-Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Lina Marlina Ruzhan melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Gisikdrono untuk membahas Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta Kasih Sayang dalam Keluarga (PAAR Cinta Kasih).
Kelurahan Gisikdrono dipilih menjadi tujuan kunjungan kerja karena merupakan Juara I Tingkat Nasional untuk Pola Asuh Anak dan Remaja. Lina berujar, tujuan kedatangannya adalah berbagi ilmu dan pengalaman dengan PKK Gisikdrono termasuk bagaimana hingga menjadi juara tahun lalu.
“Ternyata banyak ilmu yang kita dapatkan. Terutama untuk urusan administrasi, yang menjadi PR (pekerjaan) yang sangat luar biasa untuk PKK,” kata Lina di Balai Kelurahan Gisikdrono, Kota Semarang, Senin (9/12/19).
Lina menuturkan, administrasi PKK Kelurahan Gisikdrono tertata rapi mulai pencatatan dari RT sampai tingkat kelurahan. “Selain itu, adanya kerjasama dari semua pihak dan faktor. Mulai dari pemerintahan, pewarta, perusahaan dan penduduk yang mereka sebut 4P,” tambahnya.
Sementara di Jabar, lanjut Lina, PKK sudah menyosialisasikan PAAR dan melaksanakannya pada masyarakat di 27 kabupaten/kota. Pihaknya pun terus mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan itu.
“Makanya kita datang ke sini (Gisikdrono) supaya tahu apa saja (program) yang perlu kita tambahkan,” ucap Lina.
Dalam kunjungan tersebut, Lina pun menegaskan bahwa TP PKK Jabar terus mempelajari keunggulan Kelurahan Gisikdrono agar bisa menjadi perbaikan dan masukan bagi kegiatan di Jabar, termasuk terkait CSR dan keterlibatan pemerintah daerah kabupaten/kota hingga tingkat kelurahan dan kecamatan.
Kelurahan Gisikdrono sendiri meraih Juara I sebagai Pelaksana Terbaik Pakarti Utama I Lomba PAAR Tingkat Nasional pada puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke-47 Tingkat Nasional Tahun 2019.
Adapun program-program prioritas pemenuhan hak anak yang dilakukan PKK Gisikdrono adalah memberikan training dongeng dan gender, sosialisasi kenakalan remaja, sosialisasi risiko seks bebas dan narkoba, pencegahan kekerasan seksual pada anak, pernikahan dini, hingga pemahaman tentang KDRT.(hms/die)