Tunjang Konektivitas, Stasiun Kereta Api Bakal Dibangun Dekat Masjid Al Jabbar & Stadion GBLA
BANDUNG.SJN COM,-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, stasiun kereta api akan dibangun di dekat Masjid Raya Al Jabbar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk mendongkrak wisata religi dan olahraga di Jabar.
Selain itu, Emil mengatakan bahwa pembangun stasiun itu juga bertujuan menunjang konektivitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan berakhir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.
“Sudah diputuskan akan dibangun stasiun kereta api baru di depan Masjid Al Jabbar, sehingga nanti kawasan itu akan menjadi wisata religi, wisata olahraga (Stadion GBLA), dan juga koneksi ke Tegalluar, ujung dari Stasiun Kereta Api Cepat (Jakarta-Bandung),” kata Ridwan Kamil usai rapat terkait rencana jalur kereta api Tegalluar-Cimekar-Laswi-Stasiun Bandung di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin (9/12/19).
Gubernur yang akrab disapa Emil ini menambahkan, masyarakat yang ingin bepergian dari Bandung ke Jakarta menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mengakses stasiun kereta api tersebut untuk menuju Stasiun Kereta Api Bandung di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.
Nantinya, waktu tempuh yang dicapai dari Stasiun Kereta Api Cepat Tegalluar ke Stasiun Kereta Api Bandung diperkirakan selama 20 menit dengan menggunakan LRT.
“Nanti dari Stasiun Kereta Api Cepat sampai ke Stasiun Kebon Kawung sekitar 20-an menit, sehingga warga yang akan ke Jakarta rutenya adalah ke Stasiun Kebon Kawung dulu kemudian naik LRT menggunakan existing jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal,” kata Emil.
Emil pun menargetkan proses pembangunan proyek tersebut akan selesai di 2021. “Target sesuai jadwal harusnya pertengahan 2021 semua yang dirapatkan hari ini bisa selesai. Pembangunan sekarang sudah mulai proses,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, pembangun proyek tersebut akan melibatkan konsorsium. Bahkan, pihaknya akan mengajak BUMD Provinsi Jawa Barat untuk bergabung di konsorsium tersebut.
“Dikerjakan oleh konsorsium, bahkan kita akan mengundang supaya pihak pemerintah daerah (Provinsi Jabar) kalau mau chip in bareng, akan lebih baik,” ujar Edi.
Nilai investasi yang dikucurkan untuk proyek ini sendiri sebesar kurang lebih Rp 4 triliun karena jalur kereta api yang dibangun sebagian merupakan layang atau elevated.
“Ini (investasi) sedang dalam perhitungan tetapi kurang lebih Rp 4 triliun. Karena itu sebagian elevated tapi elevated-nya cuma dua kilometeran setelah semuanya landed,” ujar Emil mengakhiri.(hms/die)