Pamit ke Tetangga, Aher Kenang Awal Dirinya Menghuni Gedung Pakuan
Bandung.SJN.Com.
Usai menggelar silaturahim dengan petugas Kamdal, Satpam, dan Cleaning Service Gedung Sate, Aher dan Netty bersilaturahim sekaligus perpisahan dengan warga sekitar Rumah Dinas Gubernur Jabar di Gedung Pakuan.
Ratusan warga RT 01 RW 01 Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung hadir secara langsung dalam acara yang dirangkai dengan Buka Puasa Bersama di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandinata No. 1 Kota Bandung, Selasa (12/6/2018).
Aher berkisah awal dirinya tinggal di Gedung Pakuan setelah dirinya dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat Periode 2008-2013 pada Jumat, 13 Juni 2008 lalu. Ketika itu, malam pertama Aher di Gedung Pakuan dilaluinya seorang diri tanpa istri dan anak-anaknya.
“Jumat sore saya ke sini (Gedung Pakuan) menginap di sini sendirian. Karena Ibu (istri) dan anak-anak masih di Jakarta. Besok paginya ibu dan anak-anak baru ke sini,” cerita Aher.
Tak menunggu lama, ketika itu sebagai warga baru di Babakan Ciamis, Aher dan keluarga langsung bersilaturahim dengan warga sekitar. “Hari minggu paginya waktu itu saya berkeliling-keliling bertemu masyarakat di sini. Mereka (warga sekitar Pakuan) cukup kaget karena – artinya baru hari pertama saya sudah keliling-keliling bertemu warga,” tutur Aher.
“Saya katakan (kepada warga) bahwa kewajiban – bagaimana pun ini Gedung Negara, Rumah Dinas tentu punya tetangga. Yang pling pertama harus saya sapa tentu adalah tetangga paling dekat, yaitu rumah sekitar Pakuan ini,” kisah Aher.
Aher juga mengaku, selama sepuluh tahun menjadi Gubernur dirinya tak pernah sekali pun keluar atau pindah dari Gedung Pakuan. Setelah tak lagi menjabat sebagai Gubernur, Aher akan tetap tinggal di Bandung. Namun, Aher dan keluarga untuk sementara akan mengontrak rumah hingga rumah barunya di daerah Pasir Impun, Kabupaten Bandung selesai dibangun.
“Kita putuskan untuk tinggal saja di Bandung. Tapi saat memutuskan untuk tinggal di Bandung buat rumahnya terlambat, sehingga sampai hari ini belum selesai,” kata Aher.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat sekaligus Ketua DKM Masjid Al Khoir RT 01 RW 01 Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, H. Dudung Abdullah menghaturkan terimakasihnya kepada Aher dan keluarga. Sebagai seorang pejabat negara, kata Dudung, Aher tetap bisa menjaga hubungan baik dengan tetangga terdekatnya.
“Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Gubernur. Yang benar-benar memperhatikan kami sebagai tetangga yang paling dekat, baik melalui moment Idul Fitri, Idul Adha, dan lain sebagainya. Termasuk dalam program bedah rumah juga,” tukas Dudung.
“Kebaikan yang Bapak Gubernur berikan kepada kami, tidak ternilai harganya. Kami ucapkan terimakasih,” imbuhnya.
Dudung dan warga pun berharap, Gubernur pengganti Aher mendatang sikap dan sifatnya sama dengan seorang Ahmad Heryawan. “Akan kedekatan dengan kita, dengan warganya dan segala macamnya,” pungkas Dudung.
Netty Ingin Jadi Ibu Asuh Posyandu & Paud Cempaka Babakan Ciamis
Dalam silaturahimnya bersama warga di sekitar Gedung Pakuan, Netty Prasetiyani Heryawan mengungkapkan keinginannya untuk menjadi Ibu Asuh Posyandu dan Pos Paud Cempaka RW 01 Babakan Ciamis (dekat Gedung Pakuan).
Hal itu dilakukan Netty, karena dirinya ingin tetap menjalin silaturahim dengan warga di sekitar Gedung Pakuan. “Saya ingin agar silaturahim ini tetap terjalin, karena saya juga banyak terbantu oleh keberadaan Posyandu dan Pos Paud Cempaka yang bertetangga dengan Pakuan. Saya ingin menjadi Ibu Asuh dan Orang Tua Asuh Posyandu dan Pos Paud Cempaka tetangga Gedung Negara Pakuan,” kata Netty.
Lanjut Netty, meskipun dirinya sudah tidak lagi menjadi penghuni Gedung Pakuan, dia berharap hubungannya dengan warga di sekitar Gedung Pakuan terus disatukan oleh cita-cita yang sama, yaitu untuk membangun Jawa Barat menjadi provinsi yang termaju dan sejahtera.
“Mudah-mudahan yang berpisah itu hanya fisiknya. Tapi yakinlah, hati saya dan hati ibu/bapak sudah terpaut begitu mendalam,” ujar Netty.
Capaian yang diraih Jawa Barat, menurut Netty, juga tak lepas dari doa dan dukungan kerjasama seluruh masyarakat Jawa Barat, tak terkecuali masyarakat Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, tetangga terdekat Gubernur Jawa Barat.
“Kami juga mohon maaf, mungkin tetangga (gubernur) yang paling dekat ini jarang tersapa, karena wilayah kerja Kang Aher tersebar di 27 kota/kabupaten, 626 kecamatan, 5.312 desa/kelurahan,” ungkap Netty.
“Mohon maaf kalau selama ini kami belum menjadi tetangga yang baik. Tapi berusaha untuk menyapa di waktu-waktu tertentu, mudah-mudahan itu menjadi kenangan yang terindah dan paling berkesan,” pungkasnya.