Parlementaria

Peran Keluarga Penting Untuk Turunkan Angka Stunting

BANDUNG.SJN COM.-Peran keluarga sangat penting untuk menekan angka stuntung di masa pandemi Covid-19.
Selama ini PKK sangat aktif dan fokus melakukan pencegahan stunting dengan berbagai program. Di antaranya, posyandu, sosialisasi dan edukasi

“Posyandu memang menjadi ujung tombaknya. Namun, saat ini sedang pandemi, sehingga semua kegiatan terhambat dan tidak bisa berjalan normal. Ini dikhawatirkan angka stunting akan naik.Hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Neng Madinah Ruhiat

Lebih jauh Poitisi Perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) asala Dapil Jabar XV (Kabupaten Tasikmalaya-Kota Tasikmalaya) memberikan solusi, keluarga memiliki peran sangat penting peran dalam pencegahan. Keluarga mampu menjadi ruang edukasi sekaligus pengawasan dalam menjalankan program-program pencegahan, mulai dari pola hidup sehat dan pemberian asupan makanan yang dibutuhkan ujarnya.

Selain keluarga, program pencegahan stunting perlu dikolaborasikan dengan semua pihak terkait.

“Pencegahan stunting selain dilakukan untuk ibu hamil, juga bagi remaja. Karena problem remaja biasanya anemia, kalau tidak diantisipasi juga akan berpengaruh nantinya. Jadi, selain keluarga, pencegahan stunting juga harus dilakukan dengan berkolaborasi semua pihak,” tuturnya.

Bunda Neng yang tergabung di Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Provinsi Jawa Barat menerangkan, meski pandemi menghambat program kesehatan PKK, namun harus tetap berinovasi supaya penanganan kesehatan terus berjalan.misalnya melakukan sosialisasi, edukasi dan pengawasan melalui online atau media sosial. Selain itu, bantuan yang diberikan bukan hanya yang mengandung karbohidrat, tapi juga yang mengandung nutrisi, protein, dan gizi yang cukup,” ungkapnya.

Jika program pencegahan stunting perlu dikolaborasikan semua pihak. Sebab, program tersebut bukan hanya kesehatan, tetapi soal generasi penerus bangsa.

“Penguatan fungsi keluarga sangat penting. Selain itu perlu sinergitas program. Karena menangani stunting itu bukan hanya intervensi spesifik, tapi juga perlu intervensi sensitif,” ungkapnya.(Adkarya Parlemen)