Ketersediaan Pangan Harus Mendapat Perhatian
BANDUNG.SJN COM.-Kondisi bahan pangan dari berbagai sumber, harus menjadi perhatian. Mengingat pangan dibutuhkan baik sebagai kebutuhan pokok masyarakat maupun sebagai pasokan untuk bahan baku terutama untuk IKM dan UKM yang bergerak dalam usaha makanan dan minuman. Jika pangan itu terjaga, baik stok, mutu maupun distribusi tak akan terjadi adanya keluhan dari pelaku industri seperti usaha yang bergerak dalam pembuatan tahu dan tempe beberapa waktu lalu karena bahan baku berupa kedelai mengalami kenaikan. Kondisi itu, diakibatkan oleh masih adanya bahan baku yang menggunakan bahan baku impor, seperti kedelai. “Sebagai solusi harus disiapkan langkah penanganan dari hulu hingga hilir,” ungkap , Herry Ukasah Sulaeman, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.
Lebih jauh Politisi Partai Gerindra Herry dalam penjelasannya memaparkan dari hulu perlu ditingkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dari berbagai jenis. Ini yang mutlak disiapkan ketersediaan bibit, pupuk serta sarana pendukung lainnya. Hal ini, alangkah tepatnya jika program petani milineal dengan sasaran mengembangkan berbagai jenis komoditas pertanian, difokuskan pada komoditas yang saat ini dibutuhkan, namun suvlai bahan baku masih didatangkan dari luar Jabar. Ketersediaan pupuk, sambung Herry juga harus dijamin ketersediaannya.
Untuk hal ini, dibutuhkan inovasi untuk menambah pupuk organik melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Sejalan dengan desain program milineal , dengan adanya alokasi lahan yang belum dimanfaatkan baik milik Pemprov. Jabar, BUMD maupun BUMN, diharapkan dapat dialokasikan untuk penanaman komoditas pertanian yang jumlah produksinya masih terbatas. Untuk mengoptimalkan kondisi pangan baik dari stok, distribusi, kecukupan produksi , juga perlu didukung oleh SDM yang cukup. “Harapannya, kekurangan tenaga penyuluh pertanian yang jumlahnya mencapai 1.600 orang secara bertahap ada penambahan,” ujar Herry (AP)