KCJB Diharapkan Menjadi Kebanggaan Masyarakat.
BANDUNG.SJN COM.-Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady menyampaikan terkait tarif satu trip per penumpang yang ingin menaiki Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Sebelum itu, dia mengatakan bahwa KCJB diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat. Kontribusi KCJB juga tidak sedikit. Hingga akhir Desember 2021 saja sudah Rp3 triliun lebih. Halim saja bisa Rp1,5 triliun untuk pembebasan lahan.
Dia mengatakan, KCJB dengan kecepatan 350 km/jam hanya bisa melintas di jalur Karawang-Padalarang. Sedangkan ada dua tipe KCJB. Tipe pertama dari transit oriented develompent (TOD) Halim langsung ke TOD Padalarang. ujarnua.
Lebih jauh Politisi Partai Gerindra Daddy Rohanady menuturkan Waktu tempuhnya sendiri berkisar 36 menit. Sedangkan tipe kedua akan berhenti di TOD Karawang. Waktu tempuh KCJB ini menjadi 45 menit.
“Setiap hari KCJB beroperasi 68 perjalanan. Dengan kapasitas penumpang sekitar 600 orang, tarif satu trip per penumpang diperkirakan pada kisaran Rp250.000-350.000,” kata Daddy kepada media beberapa waktu
Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa Pada rencana awal yang diluncurkan, ada empat TOD. Dari keempatnya, satu berada di DKI Jakarta, yakni Halim dan tiga di Provinsi Jawa Barat, yakni di Karawang, Walini, dan Tegalluar.
“Dalam perkembangannya, TOD Walini ditunda lebih dahulu. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai Padalarang lebih pas daripada Walini. Hanya saja, salah satu syaratnya untuk mengoptimalkan TOD Padalarang adalah harus ada feeder dari Kebon Kawung serta melayani Bandung dan Cimahi,” tandasnya.
Di sisi lain, dengan ditambahnya TOD Padalarang, dibutuhkan pula kerja sama dengan manajemen Kota Baru Parahyangan. Memang pasti dibutuhkan banyak penyesuaian. Meskipun demikian, Padalarang dinilai lebih strategis.
Padalarang dianggap lebih potensial menjadi titik pertemuan dari banyak lokasi, sehingga lebih potensial pula untuk menjaring penumpang.
“Trase KCJB pada awalnya disetting sejajar jalan tol. Namun, kalau itu yang dipilih, bisa berbahaya. Tikungan di Karawang terlalu tajam. Dengan kecepatan bisa mencapai 350 km/jam, tikungan bisa dipastikan akan membahayakan keselamatan penumpang KCJB,” pungkasnya..(AP)