Menko Luhut Rakor Implementasi Program Citarum Harum
KAB BDG.SJN COM. -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan, dana penanganan Sungai Citarum lewat program Citarum Harum sudah terintegrasi dengan baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Luhut seusai Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi Program Citarum Harum bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Saung Citarum Harum Sektor 8, Jalan Inspecs, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12/2018).
Dengan telah terintegrasinya dana penanganan Citarum, Luhut berharap penanganan pencemaran di sungai terpanjang di Jabar itu juga akan lebih baik dan terintegrasi.
“Masalah ini (penanganan Citarum) kemarin pendanaannya belum terintegrasi. Sekarang bersama Pak Ridwan (Gubernur Ridwan Kamil) sudah terintegrasi,” tegas Luhut.
Luhut berharap, dana penanganan Citarum dari pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp640 miliar tersebut secara bertahap akan mulai cair pada akhir Januari 2019. “Kita harapkan akan turun bulan Januari akhir,” katanya.
Luhut mengakui, dana penanganan Citarum sebelumnya memang terbatas. Hal itu dikarenakan mekanisme pencairan dana dan program tidak sebaik saat ini. Luhut yakin, dengan semakin baiknya pendanaan, penanganan Citarum pun akan lebih baik lagi.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengaku optimistis penanganan Citarum akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, dia yakin, penanganan Citarum akan rampung dalam lima tahun ke depan.
“Alhamdulillah, progres dari hulu ke hilirnya luar biasa, jadi kita optimis lima tahun ke depan selesai,” ungkap Gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Emil menjelaskan, penanganan Citarum sebenarnya bisa menghabiskan dana triliunan rupiah. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis penanganan Citarum akan berjalan baik dengan dana yang dianggarkan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar.
“Dana dari pusat ada enam ratusan miliar, dari Pemprov ada seratusan miliar,” sebut Emil yang juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum Harum itu.
Dana tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan danau retensi, termasuk untuk pengerukan sedimentasi dan penanganan sampah. Khusus untuk penanganan sampah, akan dibangun tempat penampungan sampah lengkap dengan inseneratornya.
“Motor sampah yang saya order ke (PT) Pindad sudah jadi, nanti kita akan praktikkan,” ujarnya.
Emil mengatakan, penanganan jangka menengah dalam program Citarum Harum akan fokus pada penyelesaian persoalan limbah. Untuk jangka panjang, Emil ingin ada pemindahan industri di sekitar Sungai Citarum ke lokasi baru.
Emil menambahkan, program penataan oxbow (sodetan) Citarum juga akan terus berjalan. Dari 14 oxbow Citarum yang kini sudah dan sedang dalam proses penataan, akan ada 1 oxbow percontohan yang siap difungsikan.
“Mudah-mudahan dalam waktu empat bulan selesai. Sesuai dengan yang diminta Pak Jokowi, jadi ada yang bekerja kotor, ada juga yang kerja penataan,” tandasnya.
Seusai rakor, Luhut didampingi Emil, Bupati Kabupaten Bandung Dadang M Naser, dan Direktur Operasi dan Pengembangan Perum Jasa Tirta (PJT) II Antonius Aris Sudjatmiko meninjau oxbow Bojongsoang, Sapan, dan Cicukang. Peninjauan dilakukan untuk mengetahui progres penataan oxbow di hulu Sungai Citarum itu.(sam)