Ekonomi

Bertahan Dalam Resesi dan Inflasi(Reflasi) 2023

Bandung.Swara Jabbar Com.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

经得起风浪的人,才是人生的赢家
Jīng dé qǐ fēnglàng de rén, cái shì rénshēng de yíngjiā artinya pemenang kehidupan adalah yang bertahan di tengah badai

Ancaman di 2023 bukan hanya resesi tetapi juga Reflasi. Apakah itu Reflasi?Reflasi adalah Resesi dan Inflasi. Artinya Resesi yang di barengi Inflasi.
Dikutip dari Kompas 22 November 2022 Seiring dengan kondisi ekonomi global yang terus melemah, kini terdapat ancaman resflasi, yaitu terjadinya resesi yang dibarengi inflasi tinggi. Lalu apakah Indonesia aman dari ancaman resflasi?

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai, Indonesia tidak akan mengalami resflasi. Sebab, meskipun inflasi naik namun ekonomi RI akan tetap tumbuh positif yang ditopang oleh konsumsi masyarakat.
Tahun depan Indonesia itu bukan resesi, hanya pertumbuhannya melambat. Beda sama resesi, kalau resesi kan 6 bulan berturut-turut mengalami negatif,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Ia menjelaskan, optimisme Indonesia tak akan resesi tercermin dari struktur pengeluaran orang Indonesia. Aviliani bilang, sekitar 20 persen masyarakat kelas atas berkontribusi 45 persen terhadap total konsumsi
Menurutnya, pada kelompok itu biasanya tidak pernah terdampak inflasi. Jadi meskipun Indonesia mengalami inflasi, masyarakat kelas atas akan tetap melakukan kegiatan konsumsi.

“Terus (masyarakat kelas) menengah atas itu kira-kira sekitar 17 persen. Jadi 45 persen ditambah 17 persen, itu yang tidak terlalu kena terhadap inflasi,” katanya.

Sementara yang terkena dampak inflasi adalah masyarakat kelas bawah. Kelompok masyarakat ini berkontribusi hanya 17 persen terhadap total konsumsi.

Namun, konsumsi kelompok masyarakat kelas bawah diupayakan pemerintah untuk tetap terjaga dengan pemberian bantuan sosial (bansos).

“Makanya, di sini itu BLT (bantuan langsung tunai) perlu, karena menengah bawah dan yang bawah itu sekitar 35 persen (populasinya). Nah, jadi artinya saya mengatakan bahwa walaupun terjadi inflasi, kalau kita bisa menggarap yang ini, itu akan tetap ada daya beli,” papar Aviliani.
Amerika dan China menjadi magnet pergerakan dan perkembangan Ekonomi dunia. Apapun yang terjadi dengan Amerika dan China akan mempengaruhi ekonomi dunia. Kebijakan ketat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan kenaikan kasus Covid-19 di China menjadi penyebabnya.
Dikutip dari DetikFinance
Selasa, 22 Nov 2022. China baru saja mengunci pusat transportasi utamanya di bagian Selatan. Kondisi ini sebagai respons peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 di negara tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, China telah mulai melonggarkan pembatasan ketat terhadap Covid-19, yang telah melumpuhkan bisnis lokal dan internasional selama berbulan-bulan. Namun, para ahli khawatir tekad Beijing untuk membuka kembali negara itu mungkin melemah karena kasus kembali meningkat.

Dilansir dari CNN Business, Selasa (22/11/2022), China pada hari Minggu juga melaporkan ada sebanyak 26.824 kasus baru di seluruh negeri. Kondisi ini pun memunculkan kekhawatiran bahwa ekonomi kota-kota di China akan kembali dihentikan, yang mana sebelumnya sudah sempat membaik.
Rekor baru untuk kasus virus Corona (COVID-19) tercetak di Beijing, ibu kota China, saat wabah penyakit pernapasan mematikan itu kembali marak. Lebih dari 28.000 kasus baru tercatat secara nasional, yang mendekati rekor kasus tertinggi sejak pandemi Corona merajalela.
Seperti dilansir AFP, Selasa (22/11/2022), otoritas kesehatan China melaporkan bahwa tambahan kasus Corona terbanyak ada di Provinsi Guangdong yang melaporkan lebih dari 16.000 kasus baru, dan kota Chongqing di Provinsi Sichuan yang melaporkan lebih dari 6.300 kasus baru.

Jumlah kasus Corona harian juga mengalami lonjakan di Beijing dalam beberapa hari terakhir, yakni bertambah lebih dari dua kali lipat, dari 621 kasus pada Minggu (20/11) menjadi 1.438 kasus pada Selasa (22/22) waktu setempat — rekor terbaru untuk pandemi Corona di Beijing.Pembatasan ketat pun kembali diberlakukan di ibu kota Beijing, dengan sekolah-sekolah diliburkan dan kembali ke kelas online, banyak restoran tutup sementara dan para pegawai dipaksa untuk kembali bekerja dari rumah (WFH). Jumlah kasus Corona harian juga mengalami lonjakan di Beijing dalam beberapa hari terakhir, yakni bertambah lebih dari dua kali lipat, dari 621 kasus pada Minggu (20/11) menjadi 1.438 kasus pada Selasa (22/22) waktu setempat. Sekolah Internasional Prancis di Beijing mengatakan kepada orang tua bahwa mereka telah diinstruksikan “untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh”.
Seperti dilansir AFP, Selasa (22/11/2022), rekor baru untuk kasus virus Corona tercetak di Beijing. Lebih dari 28.000 kasus baru tercatat secara nasional, yang mendekati rekor kasus tertinggi sejak pandemi Corona merajalela.

Otoritas kesehatan China melaporkan tambahan kasus Corona terbanyak ada di Provinsi Guangdong yang melaporkan lebih dari 16.000 kasus baru, dan kota Chongqing di Provinsi Sichuan yang melaporkan lebih dari 6.300 kasus baru.
DetikNews
Selasa, 22 Nov 2022, Kasus Corona di China ngegas lagi. Hari ini laporan tambahan kasus Corona di Beijing cetak rekor.
China melaporkan kenaikan kasus sejak Minggu (20/11) kemarin. Pada hari itu Beijing melaporkan 621 kasus harian di mana telah mengurung beberapa warga di rumah mereka dan memerintahkan yang lain ke pusat karantina.

Pejabat Kota Beijing juga mengumumkan seorang pria berusia 87 tahun telah meninggal usai Komisi Kesehatan Nasional mencatat lebih dari 24.000 infeksi terjadi di seluruh negeri dalam 24 jam sebelumnya.

Meski kasus yang dicatat relatif rendah dibandingkan negara lain, namun lonjakan baru-baru ini sangat signifikan di China. Dalam bulan-bulan sebelumnya, China hanya menerima segelintir kasus Corona.

Berdasarkan CCTV yang dikelola pemerintah, kematian akibat COVID-19 pada Sabtu –yang pertama diumumkan sejak Mei– melibatkan kasus ringan. Kondisi pria lanjut usia itu memburuk setelah terinfeksi bakteri.

Orang-orang telah didesak untuk menghindari perjalanan ‘tidak penting’ di sekitar ibu kota untuk menghindari penyebaran virus. Beberapa pusat perbelanjaan terbesar di Beijing juga tutup pada Minggu. Sementara yang lain mengurangi jam buka atau melarang layanan meja di restoran.

Beberapa kantor di pusat bisnis dan diplomatik Distrik Chaoyang meminta perusahaan memberi tahu karyawannya untuk bekerja dari rumah. Beberapa taman, gedung olah raga, dan pusat kebugaran juga ditutup.
Dikutip dari Detik 22 November 2022
Amerika menghadapi risiko yang semakin besar dari aksi mogok operasi kereta barang nasional yang terjadi setidaknya dalam dua minggu.
Dikutip dari CNN, Selasa (22/11/2022), Anggota serikat pekerja kereta api terbesar di negara itu, yang mewakili kondektur, menolak kesepakatan kerja tentatif dengan perusahaan kereta api barang.

Saat ini, 12 serikat pekerja sektor perkeretaan di Amerika sedang melakukan kajian terkait aturan perjanjian kerja mereka. Dari 12 serikat kereta api itu, 8 serikat mendukung dan 4 serikat menolak kesepakatan dalam kajian yang tengah dibahas tersebut

CNBC Indonesia 22 November 2022 Beratnya prospek ekonomi global yang berpotensi mempengaruhi Indonesia telah berulang kali disampaikan oleh pejabat pemerintah. Kali ini, tidak hanya Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun angkat bicara terkait kondisi ini.
Menurutnya, dunia menghadapi lima risiko yang dapat memunculkan gejolak ekonomi, baik pada sisa tahun ini dan tahun depan. Adapun, lima hal ini sebenarnya telah terjadi di kancah perekonomian global. Bahkan, beberapa di antaranya, mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Dari bacaan BI tersebut, Perry mengungkapkan risiko pertama yang tampak adalah perlambatan pertumbuhan.

Selain perlambatan ekonomi, dia juga melihat ada risiko-risiko sejumlah negara jatuh ke jurang resesi. Risiko terburuk, menurutnya, ekonomi dunia bisa tumbuh 2% pada tahun ini.

“Pertumbuhan dunia semula tahun ini 3% kemungkinan akan turun menjadi 2,6% bahkan juga ada risiko-risiko menjadi 2% terutama di AS dan di Eropa,” kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, dikutip (22/11/2022).

BI pun mengingatkan resesi di AS dan di Eropa probabilitasnya sudah mendekati 60%. Kondisi ini akan diperparah dengan gelombang musim dingin yang diperkirakan akan buruk.

“Apalagi di Eropa, bahkan kondisi winter tahun ini belum yang terburuk, tahun depan yang terburuk karena ini berkaitan dengan geopolitik, fragmentasi politik ekonomi dan investasi, slowing growth,” ujarnya.

Kedua adalah inflasi tinggi atau high inflation. Inflasi global tahun ini diperkirakan mencapai 9,2%. Inflasi di AS bahkan mendekati 8,8%, Eropa 10% dan di Inggris kemarin mendekati 11%.

“Dari mana inflasinya, tentu saja harga energi dan tidak adanya pasokan energi akibat perang maupun kondisi geopololitik. Inflasi energi, inflasi pangan yang langsung kemudian berhubungan dengan kesejahteraan rakyat,” paparnya.

Ketiga, lanjut Perry, yaitu higher interest for longer period of time atau suku bunga yang tinggi dan akan berlangsung lama.

Arah bacaan suku bunga acuan tinggi merujuk pada kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve dan bank sentral negara maju lainnya.

Perry bilang, di AS kenaikan fed fund rate (FFR) pada bulan ini sebesar 75 basis point (bps) menjadi 4%, kemungkinan pada Desember 2022 akan naik lagi 50 bps menjadi 4,5% hingga 5% pada tahun depan.

“Kami memperkirakan tahun depan akan menaikkan kembali dari 4,5% menjadi 5%. Ada yang memperkirakan hingga 5,25% dan puncaknya mungkin triwulan I dan II (2023), dan tidak akan segera turun,” jelas Perry.

Perry bilang, di AS kenaikan fed fund rate (FFR) pada bulan ini sebesar 75 basis point (bps) menjadi 4%, kemungkinan pada Desember 2022 akan naik lagi 50 bps menjadi 4,5% hingga 5% pada tahun depan.

“Kami memperkirakan tahun depan akan menaikkan kembali dari 4,5% menjadi 5%. Ada yang memperkirakan hingga 5,25% dan puncaknya mungkin triwulan I dan II (2023), dan tidak akan segera turun,” jelas Perry.

“Dan inilah high interest rate for longer period. Di Eropa juga begitu,” kata Perry lagi.

Dari data diatas bayang bayang resesi yang di barengi inlasi semakin mendekat. Berharap semua Elite Parpol Bersatu menolong rakyat, mengangkat beban rakyat menghadapi bayang bayang resesi dan inflasi global. Diharapkan Elite Parpol dan Pengusaha bersatu mengadakan acara sembako gratis atau makan gratis untuk rakyat miskin. Meringankan beban rakyat.
做容易的事成名人,做难的事成领导
Zuò róngyì de shì chéngmíng rén, zuò nán de shì chéng lǐngdǎo artinya Melakukan hal² yang mudah akan membuatmu menjadi pesohor (terkenal), sedangkan melakukan hal² yang sulit akan membuatmu menjadi seorang pemimpin