Kedewasaan Politik
Bandung.Swara Jabbar Com.-
Oleh Jeremy Huang Wijaya
一个无法控制自己的人就像一座城墙倒塌了。
Yīgè wúfǎ kòngzhì zìjǐ de rén jiù xiàng yīzuò chéngqiáng dǎotāle. Artinya Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Dalam kehidupan tidak akan terlepas dari politik. Politik itu mulia. Apakah itu politik. politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Teori Klasik Aristoteles). politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Publik pemerintahan dan negara. politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik Pemerintahan. Tujuan akhir dari politik itu sebetulnya untuk kesejahteraan bersama terutama rakyat kecil.
Untuk mewujudkan proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik pemerintahan maka dibentuk partai partai yang bertujuan memperjuangkan aspirasi partai partai kemudian diselenggarakan pemilu dalam periodesisasi yang disepakati bersama. Pemilu seharusnya melahirkan sistem politik yang menjadikan rakyat sebagai subyek politik, artinya rakyat jangan sampai hanya menjadi instrumen politik kekuasaan belaka dalam periodisasi tertentu.
Harus ada kedewasaan berpolitik, jangan ada politik identitas. Tawarkan program kerja. Politik harus bisa mempersatukan baik itu dalam proses kampanye maupun sesudah terciptanya pemerintahan. Jangan mengadu domba rakyat. Jangan pecah belah. Ciptakan suasana sejuk selama kampanye.
Sampai saat ini parpol parpol masih sibuk mencari kawan koalisi belum ada kepedulian dari parpol parpol kepada masyarakat padahal saat ini banyak masalah yang terjadi di dalam masyarakat. Masalah yang ada saat ini adalah naiknya harga harga. Masalah yang kedua adalah daya beli masyarakat yang semakin turun, ketiga iklim cuaca yang tidak menentu, kondisi iklim cuaca saat ini berpengaruh bagi petani dan nelayan. Kondisi cuaca saat ini berpengaruh kepada musim tanam. Keempat adanya bencana alam baik itu banjir, gunung meletus, longsor ataupun gempa. Adanya Dugaan Korupsi dan pamer kekayaan dari oknum pejabat. Harusnya menjadi perhatian dari parpol parpol untuk dapat mengatasi hal tersebut diatas.
Ada yang menarik pernyataan dari Frans Magnis Suseno dalam Seminar Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI di hotel Bidakara Jakarta selatan jumat 17 Maret 2023 dimana Frans Magnis Suseno menyoroti Partai Politik yang lebih sibuk mengurusi koalisi dan pencapresan seperti yang dikutip dari detikcom 17 Maret 2023. “Guru Besar Emeritus di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis, menyoroti partai politik yang lebih sibuk mengurusi koalisi dan pencapresan. Romo Magnis menilai partai juga harus menyampaikan apa visinya untuk membangun bangsa.
Hal itu disampaikan Romo Magnis dalam seminar Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023). Dia mengatakan parpol hanya terlihat sibuk berkoalisi dari pada adu gagasan.
Seharusnya saat ini ada Kedewasaan dalam berpolitik. Dimana elite elite parpol harus turun ke bawah berdialog dengan masyarakat, jangan monolog. Kaum elite parpol harus datang ke pasar pasar, datang ke desa desa dan bertemu dengan wong cilik, bertanya apa yang menjadi beban hidup wong cilik saat ini, dan tanyakan apa yang jadi harapan wong cilik. Selama ini kaum elite hanya monolog tidak ada dialog. Pertemuan yang terjadi kaum elite hanya monolog, kaum elite bicaranya hanya prestasi dan janji janji kosong, tidak berdialog, seolah olah mereka sudah tahu masalah yang terjadi padahal itu baru kulit luar bukan dari inti masalah yang terjadi, harusnya dialog, dengarkan harapan wong cilik.