Hj.Sumiyati Dorong Perempuan Pelaku UMKM Kembangkan Bisnis.
Bekasi.Swara Jabbar Com.-Geliat partisipasi perempuan di sektor kewirausahaan terus meningkat. Sebanyak 64,5 persen dari total pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Indonesia khususnya di Jawa Barat adalah perempuan. Oleh karena itu, Pemerintah mendorong perempuan pelaku UMKM terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan kewirausahaan ini dapat memberdayakan perempuan pelaku UMKM, sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda perempuan untuk berani berkarya dan mengembangkan diri,”Hal ini dikatakan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Sumiyati.
Lebih jauh Legislator PDI Perjuangan Hj.Sumiyati Dapil Jabar VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) menuturkan jumlah perempuan dalam sektor kewirausahaan atau perempuan pengusaha (womenpreneur) setiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar.
“Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Para pelaku UMKM wanita juga diharapkan dapat terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Hj.Sumiyati.
Perempuan pelaku UMKM pada praktiknya menghadapi banyak keterbatasan misalnya mengelola bisnis dan promosi. Berdasarkan data We Are Social 2023, pengguna internet Indonesia mencapai 77 persen dari total populasi atau sebesar 212,9 juta jiwa. Sedangkan pengguna media sosial aktif sebesar 60,4 persen atau 167 juta jiwa.
“Melihat besarnya potensi digital di Indonesia, keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi perempuan pelaku UMKM dapat dipermudah dengan mengadopsi/memanfaatkan kanal digital seperti media sosial, niaga elektronik(e-commerce), atau bergabung ke dalam komunitas untuk meningkatkan pengetahuan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi media kolaborasi, kerja sama, dan adaptasi digital pelaku UMKM dengan jenama (brand) yang lebih berpengalaman dalam memanfaatkan kanal digital,” tutup Hj.Sumiyati.(AP)