Belajar Kebijaksanaan dari Yudhistira
Bandung.Swara Jabbar Com.-
Oleh Jeremy Huang Wijaya
智慧和知识成为拥有它们的人的生命之树,拥有它们的人将被称为幸福。
Zhìhuì hé zhīshì chéngwéi yǒngyǒu tāmen de rén de shēngmìng zhī shù, yǒngyǒu tāmen de rén jiāng bèi chēng wèi xìngfú. Artinya Kebijaksanaan dan Pengetahuan menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
Yudhistira adalah putra tertua dari Pandu dan Kunti dari Dinasti Kuru, dengan Pusat Pemerintahan di Hastinapura.
Kelahiran Yudhistira berbeda dengan yang lain tanpa persetubuhan. Saat itu “Kunti berhasil mendatangkan Dewa Dharma dan mendapatkan anugerah putra darinya tanpa melalui persetubuhan. Putra pertama itu diberi nama Yudistira. Dengan demikian, Yudistira menjadi putra sulung Pandu, sebagai hasil pemberian Dharma, yaitu dewa keadilan dan kebijaksanaan”.
Yudhistira bersama saudaranya dari Pandawa dan Kurawa mempelajari ilmu agama dan tata negara kepada Resi Krepa. Dan Yudhistira adalah murid yang paling pandai dalam mempelajari ilmu agama, hukum dan tata negara. Seperti ada sebuah pepatah Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Yudhistira adalah kakak tertua dari Pandawa lima memiliki karakter sifat jujur, bijaksana, penuh belas kasihan, dan lembut. pegang teguh pada janji.
Yudhistira memiliki karakter sifat pemimpin yang baik tidak nepotisme, tidak memilih pemimpin berdasarkan hubungan kekeluargaan.
Yudhistira memiliki integritas yang baik.
Menurut Kong Hu Cu berkata bagi seorang pria, integritas adalah saripati, dia meletakkan dan memberlakukan aturan aturan kepantasan, kerendahan hati adalah cara dia melangsungkan ketulusan hati adalah cara dia mengembangkan. Sungguh itulah yang dimaksud sebagai pria sejati
Saat ini pria yang memiliki integras dan pegang teguh pada janji, itu menjadi langka. Karena nafsu kekuasaan melanggar normal etika yang ada di masyarakat. Aturan dimainkan untuk meloloskan kepentingan untuk mendapatkan kekuasaan dan membuka jalan bagi nepotisme. Nepotisme awal dari kediktatoran contoh seperti Korea Utara.
Kita juga mungkin pernah mendengar kisah Pu Yi Kaisar terakhir di Tiongkok China karena mengangkat Pu Yi yang belum cukup umur menjadi Kaisar akhirnya kekacauan dan kehancuran yang terjadi.
Yudhistira sebelum menjadi raja juga harus melewati didikan dan proses pernah mengembara di hutan bersama saudara saudaranya. Dalam kehidupan harus ada proses yang harus dilewati jangan menjadi manusia instant
Ketika Yudhistira berkuasa semuanya aman sentosa menjadi negara yang berhasil.
Itulah teladan Yudhistira yang memiliki integritas yang baik