Filosofi Angin Dalam Filsafat Warga Tionghoa
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Bulan Juli Agustus warga masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya mengenalnya sebagai musim Angin Kumbang, Apakah itu Angin kumbang adalah Angin Foto sifatnya panas dan kering sehingga mengakibatkan penyakit batuk pilek. Angin Kumbang bertiup dari lereng pegunungan menuju dataran rendah, dari Gunung Ciremai menyebabkan suhu udara meningkat dan berkurang nya kelembapan
Manusia hidup membutuhkan angin dalam kehidupannya, angin yang sepoi sepoi menyejukkan dan menangkan batin. Kita sering mendengar ucapan “Cari Angin dulu biar pikiran fresh”
Seseorang yang ketika mengalami tekanan mental, duduk dibawah pohon merasakan angin yang sepoi sepoi menyejukkan, menenangkan batinnya yang berkecamuk.
Angin juga dapat merusak kesehatan, sering kita dengar ungkapan ” Jangan terlalu banyak begadang, angin malam tidak bagus untuk kesehatan ”
Angin dalam Aksara tulisan mandarin-nya
Fēng.
Dalam Filosofi Tiongkok China, Konsep Angin (Fēng) tidak hanya dimaknai secara fisik tetapi juga sebagai energi (Qi) yang bergerak dan merupakan bagian dari keseimbangan positif negatif dalam kehidupan, serta dikaitkan dengan kesehatan dalam pengobatan tradisional Tiongkok Cina. Angin bisa menjadi sumber penyakit jika tidak seimbang, sementara lingkungan yang harmonis dengan aliran Qi yang baik, termasuk angin, akan meningkatkan kesehatan. Angin sebagai energi (Qi). Angin dalam konteks Filosofis seringkali merujuk pada gerakan energi atau Qi. Karakter Qi sendiri dapat diartikan sebagai udara, Roh, atau energi yang mengalir.
Angin atau pawana adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Pada dasarnya angin merupakan udara yang bergerak. Sumber ilmiah mengatakan Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Angin juga menjadi lambang perubahan, kesejukan, pergerakan, kebijaksanaan, komunikasi.
Angin sering dianggap sebagai kekuatan yang membawa perubahan, pergerakan, dan aliran yang baru.
Angin yang kencang atau badai dapat menjadi simbol kehancuran.
Angin dapat menumbangkan pohon besar dan menerbangkan atap rumah
Angin yang liar atau tidak terkendali dapat merepresentasikan pikiran yang tersebar atau ketidakstabilan.
Comment