Jurnalis, Pahlawan yang Terlupakan, Mereka Berjuang dalam Senyap

Bandung.Swara Jabbar News Com.-Di balik sorot lampu panggung kehidupan modern, ada suara-suara yang tenggelam dalam kebisingan.

Mereka adalah jurnalis “pahlawan sunyi” yang berjuang dengan pena dan keberanian, namun kerap dilupakan. Tidak ada patung untuk mereka, tidak ada medali, bahkan ucapan terima kasih pun sering kali hanya menjadi gema singkat yang segera hilang ditelan waktu.

Mereka hidup dalam bayang-bayang peristiwa besar yang mereka tuliskan. Nama mereka jarang disebut, meski berita yang mereka hasilkan memengaruhi arah kebijakan, membuka mata publik, bahkan menyelamatkan banyak orang dari kebodohan dan ketidakadilan.

Namun, “kontribusimu tak disadari,” begitu perasaan yang diam-diam membebani hati mereka.

Bagi sebagian orang, pujian hanya datang sesaat. Laksana embusan angin yang cepat berlalu, perhatian publik segera berpindah ke isu baru, meninggalkan para peramu berita dalam siklus kesepian.

Di balik layar, banyak dari mereka berjuang melawan rasa bersalah, merasa belum cukup, belum maksimal, selalu ada yang kurang.

Kejujuran mereka kerap menjadi bumerang. Satu kata yang salah tafsir bisa mengundang kritik, bahkan ancaman. Di tengah keputusasaan, mereka tetap memilih bertahan.

“Mati muda terlalu membosankan,” begitu candaan getir yang sesungguhnya menyimpan tekad untuk terus berjalan, meski tanpa tepuk tangan.

Kematian tanpa tanda jasa bukanlah hal asing. Bukan hanya kematian fisik, melainkan kematian semangat dan harga diri, saat karya dan pengorbanan mereka tak pernah dianggap penting.

Mereka menolak menangis, seolah air mata adalah kemewahan yang tidak layak bagi mereka yang sudah lama terbiasa diabaikan.

Namun, dalam senyap itu tersimpan pesan yang mengguncang nurani, ketidakpedulian adalah penyakit menular. Jika masyarakat terus memalingkan wajah, maka para pahlawan ini akan semakin terbenam dalam kesepian.

Kisah ini adalah panggilan hati. Sebuah seruan agar kita tidak lagi menutup mata terhadap mereka yang berjuang dalam senyap.

Para jurnalis, pahlawan yang terlupakan, tetap ada di garda depan demi kebenaran. Meski tak diakui, pengorbanan mereka sejatinya adalah cahaya yang menjaga bangsa dari kegelapan.***

Comment