Wisata Sejarah ke Tuban

Wisata Sejarah ke Tuban

Oleh Jeremy Huang Wijaya.

Sesudah dari Lasem saya dan istri saya Julia Christiani Utami menyusuri pantai Lasem menuju Tuban, dari Tuban kami berangkat jam 3 sore, kami menikmati perjalanan karena kami dapat melihat pemandangan laut lepas dari pinggir Jalan.
Karena Tuban adalah kabupaten yang terletak di pinggir pantai.
Kami menikmati pemandangan senja hari dalam perjalanan Lasem ke Tuban. Kami menikmati keindahan matahari terbenam di pinggir pantai.

Luas wilayah Tuban 1.839 km2, dan wilayah laut seluas 22.608 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111° 30’–112° 35 BT dan 6° 40’–7° 18′.
“Kabupaten Tuban berbatasan langsung dengan Rembang di sebelah barat, Lamongan di sebelah timur, dan Bojonegoro di sebelah selatan. Pusat pemerintahan Kabupaten Tuban terletak 100 km sebelah barat laut Kota Surabaya,
“Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan.
Ada 2 kisah sejarah tentang berdirinya kota Tuban.
Yang pertama ada kisah sepasang burung yang membawa batu pusaka dari Majapahit menuju Demak, kemudian diatas sesuatu kota, batu tersebut jatuh, kemudian kota tersebut dinamakan Tuban yang artinya Watu(batu) Tiban (Jatuh) jadi kota Tuban berasal dari kata Watu Tiban artinya batu jatuh.
Ada kisah ke dua yaitu Raden Dandang Wacana Bupati pertama Tuban mendapatkan petunjuk untuk membuka hutan Papringan guna dijadikan pusat pemerintahan sekarang bektiharjo, ketika membuka hutan, kapaknya terkena batu kemudian keluar air hingga akhirnya dinamakan metu banyune.

Tuban banyak memiliki kisah sejarah yaitu 22 Maret 1293 armada kapal pasukan Mongol tiba di pantai boom di Tuban dengan jumlah pasukan 20.000-30.000, tujuan nya untuk menyerang kerajaan Singhasari waktu itu dipimpin Raja Sri Maharaja Kertanegara, karena kerajaan Singhasari tidak mau bayar upeti dan merusak wajah utusan kerajaan Mongol, tetapi Singhasari telah dikalahkan oleh Raja Jayakatwang dari Kediri.

Kedatangan Pasukan Mongol dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Kerajaan Kediri, sesudah kerajaan Kediri dikalahkan gabungan pasukan Mongol dan pasukan Raden Wijaya, kemudian Raden Wijaya menyerang dan mengalahkan pasukan Mongol. Hingga akhirnya Pasukan Mongol kembali ke Tiongkok China.

Selain pantai Boom banyak tempat wisata lainnya di Tuban yaitu Klenteng Kwan Sing Bio · 2. Pantai Pasir Putih Remen · 3. Makam Sunan Bonang · 4. Masjid Agung Tuban · 5. Gua Akbar.
Ampo adalah makanan tradisional khas Kabupaten Tuban yang terbilang unik karena menggunakan bahan utama tanah liat.kemudian juga ada Tahu Tek, Rajungan Remason, Opor Mak Mbing, Sate Bekicot Ibu Zulaiha.
Rajungan Remason adalah hidangan rajungan yang disajikan dengan kuah kare yang sangat pedas,
Di Tuban banyak dijual sawo yang manis manis dan buah Siwalan.
Kelenteng Kwan Sing Bo adalah kelenteng yang memuja Kwan Sing Bo atau nama lainnya Kwan Kong.

Kelenteng Kwan Sing Bo terletak di Pinggir Pantai, dan dinding tembok nya mengkisahkan kehidupan Kwan Sing Bo atau Kwan Kong.
Gua Akbar terletak di Kecamatan Semanding.
Gua Akbar pernah menjadi tempat pertemuan para Wali Songo.
Dinamakan Gua Akbar berasal dari tanaman Abar atau Akbar yang tumbuh di mulut gua.versi ke dua, gua Akbar berasal dari kata ngabar yang dalam bahasa Jawa Kuno ada yang memaknai latihan, namun ada juga yang memaknai menguap atau menghilang karena pasukan Ronggolawe dilatih olah Kanoragan menghadapi Majapahit mereka menghilang di Goa ini.
Post Views: 343

Comment