Kabupaten Majalengka.Swara Jabbar News Com.-DPRD Provinsi Jawa Barat menilai permasalahan yang dihadapi PT.Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) perlu pembenahan secara komperhensif untuk memaksimalkan operasional bandara. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Jajang Rohana saat melakukan kunjungan kerja ke PT.BIJB di Kabupaten Majalengka, Selasa (30/9/2025).
Menurut Jajang, Komisi III sangat mendukung agar PT.BIJB bisa keluar dari segala permasalahan yang dihadapi dan operasionalnya berjalan dengan normal seperti bandara pada umumnya. Pasalnya Bandara Kertajati diproyeksikan untuk penerbangan domestik dan internasional, sehingga idealnya banyak melibatkan operator maskapai penerbangan mulai dari domestik hingga internasional.
Komisi III sudah melihat dan mendengar secara langsung permasalahan yang di hadapi oleh PT.BIJB langsung dari jajaran direksi BIJB dan sangat mendukung agar PT.BIJB bisa keluar dari segala permasalahan yang dihadapi dan operasionalnya bisa berjalan seperti bandara- bandara lainnya,” ujar Jajang.
Jajang menambahkan, Komisi III saat ini sedang membahas Rancangan KUA-PPAS dan menyetujui untuk tahun ini dan tahun depan akan ada penyertaan modal untuk PT.BIJB sebesar Total 150 Miliar Rupiah yaitu 50 Miliar di perubahan tahun ini dan 100 miliar untuk tahun 2026 untuk menghidupkan kembali Bandara Kertajati Jawa Barat.
“Jadi, untuk mengatasi permasalahan kompleks BIJB, telah di setujui penyertaan modal sebesar 150 miliar pada tahun 2026. Tahun ini telah dianggarkan sebesar 50 miliar untuk menutupi operasional. Namun masih belum bisa berjalan, maka akan ditambahkan lagi 100 milliar untuk tahun depan untuk pengembangannya. Dengan adanya penerbangan yang beroperasi, bisa meningkatkan kepercayaan publik, salah satu upaya yang harus dilakukan melalui promosi dan pemberian diskon atau subsidi tiket untuk masyarakat agar menggunakan fasilitas Bandara Kertajati,” jelas Jajang.
Sehingga, kata Jajang, Bandara Kertajati yang diharapkan bisa menopang sarana transportasi udara di Jawa Barat bisa memberikan hasil yang maksimal. Karena saat ini penerbangan yang ada hanya satu yaitu Penerbangan Internasional menuju Singapura.
“Tentunya kami berharap Bandara Kertajati dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap PAD Jawa Barat sebagai BUMD yang seharusnya diunggulkan,” tutup Jajang.*
Comment