Mundurnya Joe Biden, Dollar akan kuat atau lemah
Bandung.Swara Jabbar Com.-Oleh Jeremy Huang Wijaya
Dalam bulan ini kita dikejutkan oleh berbagai macam peristiwa dari AS, beberapa minggu lalu 4 Juli 2024 dunia dikejutkan oleh penembakan terhadap Donald Trump mantan Presiden AS di Pennsylvania AS.
Kemaren 21Juli 2024 Joe Biden dari Demokrat mundur dari Pencalonan Presiden AS, digantikan oleh Kamala Harris sebagai Calon Presiden melawan Donald Trump nanti. Situasi akan tergantung dari kesan pertama terhadap Kamala Harris, siapa calon wakil presiden pilihannya”
AS masih memiliki pengaruh ekonomi dunia, peristiwa apapun di AS akan mempengaruhi ekonomi dunia. Apakah dengan mundurnya Joe Biden dapat menaikkan atau menurunkan dollar, Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,03% di angka Rp16.190/US$ pada hari ini, Senin (22/7/2024). Hal ini senada dengan pelemahan yang terjadi kemarin (19/7/2024) sebesar 0,22%. Pada siang hari Rupiah terus melemah pada perdagangan Senin (22/7) siang. Pukul 11.46 WIB, rupiah spot ada di level Rp16.226 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,22% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.191 per dolar AS.
Di Asia, rupiah melemah bersama beberapa mata uang lainnya. Dolar Taiwan mencatat pelemahan terdalam yakni 0,47%, disusul rupiah yang melemah 0,22%, pesso Filipina melemah 0,19%, yuan China melemah 0,04% dan baht Thailand melemah 0,04% terhadap dolar AS.
Tak sampai lima menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali bergerak di atas level Rp16.200/US$.”
Dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek bulan lalu, Trump menegaskan bahwa dolar AS yang kuat akan mengurangi daya saing Negeri Adikuasa di pasar global. Pernyataan senada kemudian juga dilontarkan oleh JD Vance, calon wakil presiden yang akan mendampingi Trump dalam pilpres November mendatang.” Dunia di Timur tengah masih panas.
Perkembangan ekonomi negara kita tergantung pada naik turunnya dollar
Kita tunggu perkembangan nilai tukar dollar pada minggu ini