Regional

Sudah Siapkah Jika ada megathrust?

Bandung.Swara Jabbar Com.-Kita berada di Cincin pasifik, Dalam seminggu ini telah terjadi 3 kali gempa di Jawa Barat, Gempa beruntun terjadi di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi pada Minggu (15/9/2024), Senin (16/9/2024) dan hari rabu ini 19/9/2024 pukul 9.41 di Kab Bandung.

“Diketahui, guncangan pertama terjadi pada Minggu pukul 16.54 WIB dengan Magnitudo (M) 5.3. Pusat gempa berada di laut, 91 km arah Selatan Kabupaten Sukabumi. Hiposenter gempa ada di kedalaman 10 km.””Kemudian, pada Senin lepas tengah malam gempa bumi dengan magnitudo (M) 3,1 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat. Gempa ada pada kedalaman 12 kilometer. “Lalu Senin sekitar pukul 07.01 WIB. Gempa kembali terjadi dengan kekuatan M 4,1 dengan titik koordinat 7.7 LS dan 106.56 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 79 km tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 27 km.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Bandung menyebut gempa tektonik dengan magnitudo 5,0 yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat Rabu (19/8/2024) pagi akibat aktivitas sesar Garut selatan (Garsela).

Kepala BMKG Bandung Teguh Rayahu mengatakan, gempa yang terjadi sekitar pukul 09.41 WIB ini terletak di koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya di darat 25 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisa BMKG dengan memperhatikan episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.

“Akibat dari adanya aktivitas Sesat Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal, “Selain itu, hingga pukul 10.10 berdasarkan hasil monitoring BMKG Bandung telah terjadi gempa susulan sebanyak 5 kali dengan magnitudo 3.1.
“Menurut penjelasan BMKG, Sesar Garsela salah satu yang aktif. Terbentang dari wilayah Garut Selatan hingga ke wilayah Bandung Raya. “Sesar Garsela juga berada dalam episentrum lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia di selatan Jawa (Jabar).

Di ujung bagian utara Sesar Garsela bertemu dengan Sesar Cimandiri yang juga berada di seputar wilayah Bandung Raya.

Sesar Cimandiri merupakan sesar purba, tapi merupakan sesar paling aktif dan paling berbahaya. Bentangannya dari Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi hingga Padalarang atau Bandung Utara.
Kemaren kamis 20 September 2024, “gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Maluku Utara (Malut). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan lokasi gempa berada di timur laut Daruba, Maluku Utara.

“Lokasi di Timur Laut Daruba, Maluku Utara. Kedalaman 10 kilometer,”tambah BMKG”
Apakah terjadinya gempa akhir Akhir ini yang terjadi di Sukabumi, kab Bandung, dan Morotai sebagai gejala awal akan terjadinya gempa megathrust?Saat ini kita berada dalam bayang bayang kemungkinan terjadi Gempa Mega Thrust.
Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, setidaknya sampai saat ini terdapat 13 megathrust yang mengepung Indonesia.

Namun, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen yang baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

Ada juga segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen yaitu segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.
ada 3 kondisi dalam memahami potensi gempa, yakni:

1. Sejarah kegempaan: tentang histori kegempaan yang pernah terjadi di daerah tersebut.

2. Data pengamatan pola kegempaan saat ini: daerah yang berpotensi mengalami gempa besar di masa depan cenderung memiliki aktivitas kegempaan yang tidak terlalu banyak saat ini.

3. Akumulasi regangan: akumulasi regangan dapat diukur melalui pengamatan deformasi, termasuk pengamatan GPS yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan BRIN.
Biasanya sesudah gempa megathrust Akan membuat gunung berapi yang tertidur akan aktif, dan kemungkinan bisa membuat bukit bukit sekitar gempa megathrust akan longsor.
Saat ini kita juga dilanda kemarau yang panjang sampai pertengahan September ini hujan belum turun di beberapa daerah dan belum intens. Sampai pertengahan September ini di beberapa daerah masih dilanda kekeringan.
Kita juga harus waspada mulai bulan Desember 2024-Maret 2025 akan dilanda cuaca ekstrem mungkin akan terjadi banjir, longsor dan angin puting beliung.

Jeremy Huang Wijaya,