Kab Bandung.Swara Jabbar News Com.–Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Dra. Hj. Tia Fitriani, melaksanakan kunjungan lapangan sekaligus pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Tahun Anggaran (TA) 2025 di Aula Kantor Desa Biru, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (20/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD guna memastikan efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan program strategis pemerintah daerah, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan desa berbasis kearifan lingkungan.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Biru H. Hari Hardiawan, pengurus Dulur Satia, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, RT/RW, kader PKK, serta warga setempat.
Dalam sambutannya, Tia Fitriani menyampaikan apresiasi atas fasilitasi Pemerintah Desa Biru dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan tersebut. Ia menegaskan bahwa pengawasan tidak hanya menitikberatkan pada realisasi anggaran dan fisik pembangunan, tetapi juga pada kualitas, keberlanjutan, serta dampak nyata bagi masyarakat.
“Pengawasan ini bukan sekadar melihat anggaran, tetapi bagaimana program benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Tia Fitriani.
Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, mengingat meningkatnya bencana alam seperti kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan yang disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bijak terhadap alam.
“Kalau kita mencintai Desa Biru, kita harus merawatnya dengan baik. Mulai dari memperlakukan sungai, mengelola sampah, hingga memilah limbah rumah tangga agar memiliki nilai ekonomis,” jelasnya.
Menurut Tia, limbah rumah tangga seperti minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi sabun, sementara sisa kulit buah dan sayuran dapat dimanfaatkan sebagai eco enzyme atau pupuk cair alami. Ia pun berencana menggelar pelatihan pengolahan sampah agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.
Dalam kegiatan tersebut, Tia Fitriani turut menghadirkan narasumber Rini, pengurus FPPI Jawa Barat, yang menyampaikan materi bertema “Pembangunan Desa Berbasis Kearifan Lingkungan”.
Materi tersebut menekankan pentingnya pembangunan ekonomi desa yang selaras dengan kelestarian alam melalui pengelolaan lingkungan berbasis desa, di antaranya konservasi alam, penghijauan, perlindungan sumber air, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah terpadu, pengembangan energi terbarukan seperti biogas dan mikrohidro, serta penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis STBM.
Melalui kegiatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan ini, diharapkan Desa Biru dapat menjadi contoh desa yang maju secara ekonomi tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.*







Comment