Parlementaria

DPRD Jawa Barat Terima Audiensi dari PT Paramatunas Group dan Canvest Bahas Peluang Kerjasama Pengolaan Sampah

DPRD Jawa Barat Terima Audiensi dari PT Paramatunas Group dan Canvest Bahas Peluang Kerjasama Pengolaan Sampah

Kota Bandung – DPRD Provinsi Jawa Barat menerima audiensi dari PT Paramatunas Group dan Canvest Environmental Protection Group Company Limited. Audiensi tersebut membahas peluang kerjasama pengelolaan sampah di Jawa Barat, khususnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo.

Audiensi diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat MQ Iswara, turut mendampingi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), KPBU Jabar TPPAS Lulut Nambo dan OPD terkait.

MQ Iswara mengatakan, pihaknya menyambut baik pertemuan dengan PT Paramatunas Group dan Canvest Environmental Protection Group Company Limited, dan sangat terbuka dengan pihak swasta mana pun, baik dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Jabar.

“Kami (Jawa Barat) terbuka untuk masuk investasi dari mana pun. Kami menargetkan Jabar bisa menjadi provinsi termaju,” kata MQ Iswara, Kota Bandung, Rabu (15/1/2024). Provinsi Jabar memiliki beberapa TPA atau TPPAS. Satu diantaranya TPA Sarimukti yang saat ini existing, tapi mulai overload, dan saat ini sudah diperpanjang, diperluas 6 hektar.

“Tapi ini tak akan bertahan lama. Kita berharap TPPAS Legok Nangka bisa segera beroperasi di 2025,” harapnya.

Sementara itu, Business Development Manager dari Canvest Environmental Protection Group Company Limited, Alfred Zhang menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari DPRD Jawa Barat. Dalam paparannya, Alfred Zhang pun menyampaikan maksud dan tujuannya yakni, kerjasama pengelolaan sampah di Jawa Barat, terutama TPPAS Nambo.

Pihaknya menawarkan kerjasama pengelolaan sampah dengan teknologi terbaik, dengan hasil polusi yang kecil sekali, dan memperhatikan lingkungan sekitar. Teknologi yang dimaksud adalah Waste to Energy (WtE). ”Kami mengikuti standar yang diharuskan WHO, kami mengikuti apa yang dicanangkan internasional,” kata Alfred Zhang. *